
Baru Naik, Harga Emas Sudah Turun Lagi...

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga emas yang terjadi pada Rabu (16/3/2022) tidak berlangsung lama. Harga emas kembali jatuh karena tidak sanggup menahan sentimen negatif dari keputusan The Fed.
Pada Kamis (17/3/2022) pukul 06:26 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.926,88/troy ons. Melemah 0,05% dari hari sebelumnya.
Harga emas sempat naik 0,53% pada perdagangan kemarin dan menyentuh US$ 1.929,93/troy ons. Kenaikan emas hari ini menjadi angin segar setelah sang logam mulai terus menurun sejak pekan lalu.
Kembali melemahnya emas tidak bisa dilepaskan dari keputusan The Fed. Seperti dugaan pasar, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,25-0,5% pada Kamis dini hari waktu Indonesia). Ini adalah kenaikan pertama sejak Desember 2018 atau tiga tahun lebih.
Harga emas sangar sensitif terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed. Meskipun emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global, tetapi emas juga sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed, yang dapat meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan serta tidak menawarkan imbal hasil.
"Sejauh ini emas udah mampu menahan penurunan tajam. Saya memperkirakan emas bisa bergerak di level US$ 1.880-1.960 di waktu dekat," tutur Tai Wong, trader independen di New York, seperti dikutip Reuters.
Wong menambahkan posisi hawkish The Fed bisa menjadi sentimen negatif terhadap emas. The Fed mengirim sinyal akan menaikkan suku bunga acuan mereka sebanyak enam kali pada tahun ini sehingga membawa Federal Funds Rate ke level 1,75-2%.
"Fed lebih hawkish dari perkiraan. Ini jelas pertanda tidak bagus bagi pasar emas," ujarnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Buruk! Harga Emas Anjlok Pagi Ini, ke Depan Makin Jatuh