Sentimen Sedang Bagus, IHSG Bisa Pepet 7.000 Lagi di Sesi 2?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,46% ke 6.950,473 di perdagangan sesi I Rabu (16/3).
Nilai perdagangan tercatat senilai Rp 8 triliunan dengan melibatkan 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 832 ribuan kali. Investor asing masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 657,92 miliar.
Harga minyak mentah yang terus merosot membuat sentimen pelaku pasar membaik. Sebab, penurunan tersebut akan mengurangi tekanan inflasi yang sudah sangat tinggi di negara Barat. Inflasi yang terus menanjak dikhawatirkan akan mengakselerasi inflasi, sehingga menekan pertumbuhan ekonomi, bahkan hingga terjadinya stagflasi.
Harga minyak mentah baik jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent kini sudah di bawah US$ 100/barel. Brent pada 7 Maret lalu nyaris mencapai US$ 140/barel.
Membaiknya sentimen pelaku pasar akibat penurunan harga minyak mentah terlihat dari menguatnya bursa saham AS (Wall Street) pada perdagangan Selasa waktu setempat, dan disusul bursa saham Asia pagi ini.
Secara teknikal melihat grafik 1 jam, ada risiko IHSG akan terkoreksi di sesi 2, melihat adanya celah (gap) di pembukaan perdagangan pagi ini. Secara teknikal, jia terjadi gap maka suatu aset akan cenderung menutupnya terlebih dahulu.
Indikator stochastic juga berada di kisaran 50an yang berarti netral.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
IHSG masih berada di atas Bullish Trendline, yang sudah dibentuk sejak 25 Januari lalu. Selama bertahan di atasnya, peluang IHSG menembus 7.000 masih terbuka, bahkan masih bisa lebih tinggi lagi.
Di perdagangan sesi 2 hari ini, support berada di kisaran 6.930, jika ditembus ada risiko penurunan lebih dalam dan menutup gap ke 6.910 hingga 6.900.
Sementara resisten terdekat berada di kisaran 6.970 jika ditembus IHGS berpeluang naik menuju 7.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)