Dari Rugi di 2020, PGN Berbalik Laba US$ 303,82 juta di 2021

vap, CNBC Indonesia
15 March 2022 19:20
Tahun 2020 penuh tantangan bagi PGN, karena ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi COVID 19 yang sangat berdampak pada kinerja PGN.
Foto: PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alias PGN, berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 303,82 juta pada 2021. 

Seperti terungkap dalam laporan keuangan yang dirilis, Selasa (15/3/2022), perolehan laba tersebut membalikkan keadaan dari rugi pada tahun 2020 yang sebesar US$ 264,77 juta. 

Kinerja keuangan tersebut tidak terlepas dari naiknya perolehan pendapatan. Pada 2021, pendapatan tercatat sebesar US$ 3,04 miliar, naik 5,2% dari US$ 2,88 miliar pada 2020. 

Pada 2021, perseroan membukukan laba selisih kurs sebesar US$ 27,35 juta, berbanding rugi selisih kurs US$ 25,57 juta pada 2020. 

Pada 2020, perseroan diketahui menderita penurunan nilai properti minyak dan gas mencapai US$ 75,68 juta dan penurunan nilai aset eksplorasi dan evaluasi sebesar US$ 3,26 juta. Sementara pada 2021, tidak terdapat penurunan nilai seperti itu. 

"Sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil mempertahankan kinerja operasional yang berdampak positif kepada kinerja keuangan 2021, dengan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 3.036,1 Juta, Laba Operasi sebesar US$ 420,32 Juta, Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Diatribusikan ke Entitas Induk US$ 303,8 juta dan EBITDA sebesar US$ 855 juta," ungkap manajemen PGN dalam keterangan pers, Selasa (15/3/2022). 

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengatakan PGN berhasil menjaga kinerja positif 2021. Pemulihan kinerja operasional dari pemulihan ekonomi melalui upaya strategis Perseroan di tengah masa pandemi berhasil menopang kinerja keuangan PGN 2021.

"Pencapaian kinerja tersebut diperoleh dari kinerja volume distribusi gas periode Januari sampai dengan Desember 2021 yang meningkat menjadi sebesar 871 BBTUD dari periode sebelumnya sebesar 828 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi selama tahun 2021 adalah sebesar 1.352 MMSCFD," jelasnya.  

Selain itu, juga terdapat peningkatan untuk pengaliran gas ke pembangkit listrik melalui pemanfaatan LNG sendiri (Kontrak TUA FSRU Lampung) menjadi sebesar 29 BBTUD sehingga total gas yang disalurkan melalui skema niaga gas dan TUA adalah 900 BBTUD.

Selanjutnya, untuk kinerja volume lifting minyak & gas adalah sebesar 24.086 BOEPD dan perbaikan harga rata-rata ICP US$ 68,8 / BBL, transportasi minyak sebesar 3.543 MBOE dan LPG sebesar 33.831 Ton.

"Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor menjadi sebanyak 663.877 Pelanggan dengan cakupan jaringan pipa sepanjang 10.776 km," terangnya. 

Posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Desember 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik dan kemampuan Perseroan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang masih sangat baik.

Demikian juga dari sisi Debt Service juga memperlihatkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang masih mencukupi.

"Realisasi CAPEX Tahun 2021 adalah sebesar US$ 308,6 Juta, yang diantaranya berasal dari pembangunan Pipa Minyak Rokan, Pipa Gresik-Semarang, WK Pangkah, WK Ketapang, serta kegiatan investasi lain yang sudah tahap eksekusi seperti Jargas, Pipa Senipah-Balikpapan, dan LNG RU IV Cilacap," jelasnya.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuartal I 2022, PGN Catat Laba bersih Rp 1,7 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular