Meski Asing Serok Saham Rp 3 T, IHSG Tetap Berakhir Merah Nih

Putra, CNBC Indonesia
15 March 2022 15:38
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tertekan pada perdagangan Selasa (15/3/22), menyusul koreksi harga komoditas secara besar-besaran terutama di sektor energi.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup di 6.918,18 atau melemah 0,49% meski sempat dibuka naik 0,23% ke 6.968,349.

Indeks utama acuan bursa nasional ini berbalik melemah setelah menyentuh level tertinggi hariannya di 6.996,321 sekitar pukul 09:30 WIB dan betah di zona merah di sesi kedua.

Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 17,8 triliun dengan melibatkan 22,7 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Investor asing kembali mencetak pembelian bersih (net buy), dengan nilai fantastis, mencapai Rp 2,73 triliun di pasar reguler dan Rp 3,1 triliun di seluruh pasar.

Saham yang mereka buru terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 857 miliar dan Rp 622 miliar.

Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 24 miliar dan Rp 26 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Februari 2022. Hasilnya seperti dugaan, ekspor melambung tinggi.

Pada Selasa (15/3/2022), Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 adalah US$ 20,46 miliar. Melesat 34,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 39,17% yoy. Sementara konsensus versi Reuters berada di angka 37,32% yoy.

"Harga minyak mentah Indonesia atau ICP pada Februari 2022 adalah US$ 95,72/barel, naik 11,44% mtm dan 58,58% yoy. Beberapa komoditas non-migas yang meningkat secara bulanan adalah batu bara, minyak kelapa sawit, minyak kernel, nikel, timah, dan emas," kata Margo dalam jumpa pers secara virtual.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular