Analisis Teknikal

IHSG Mau ke 7.000 di Sesi 2? Bisa, Tapi Ada Syaratnya..

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 14/03/2022 12:49 WIB
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di teritori positif pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (14/3/2022), di tengah ekspektasi tercapainya perdamaian di tengah krisis Ukraina.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka di 6.949,206 atau naik 0,28% pada pembukaan pagi, dan berakhir di 6.954,522 atau lompat 31,92 poin (+0,46%) pada penutupan sesi satu. Sebanyak 270 saham menguat, 245 lain melemah, dan 160 sisanya flat.

Nilai perdagangan tercatat senilai Rp 8 triliunan dengan melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 876 ribuan kali. Investor asing kali ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 455,72 miliar.


Pasar menyambut positif perkembangan yang ada terkait dengan perang Ukraina-Rusia, di mana kedua belah pihak akan kembali bertemu untuk negosiasi syarat perdamaian atau gencatan senjata, di tengah makin meningkatnya tekanan Blok Barat terhadap ekonomi Rusia.

Dari dalam negeri, pasar akan memantau rilis data ekonomi besok yakni data neraca perdagangan Februari 2022. Data neraca perdagangan pada bulan sebelumnya tercatat surplus sebesar US$ 930 juta, di mana nilai ekspor mencapai US$ 19,16 miliar naik 25,31% secara tahunan. Nilai impor mencapai US$ 18,23 miliar naik 36,77% dari Januari 2021.

Pemberlakuan Domestic Market Obligation (DMO) minyak kelapa sawit Indonesia yang mewajibkan produsen dalam negeri menjual yang tadinya hanya 20% menjadi 30% dari minyak kelapa sawit untuk kepentingan dalam negeri, dinilai masih positif untuk mengendalikan gejolak harga dan tekanan inflasi.

Analisis Teknikal

Foto: Putra
teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode per jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan terakhir dan indikator BB, IHSG tampak ditutup di area batas atas BB.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI cenderung bergerak naik yang mengindikasikan bahwa adanya penguatan momentum beli. Saat ini RSI berada di area 64.

IHSG masih akan bergerak di level support di area 6.892 sedangkan level resist berada di level 6.963. Apabila level ini ditembus, IHSG berpotensi menembus level 7.000 karena resist selanjutnya berada di level all time high 6.996.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat