Byar! Harga Timah Ambyar, Turun 7,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah tergelincir dari harga tertingginya karena produksi tambang di Peru melejit penuhi pasokan dunia

Pada Jumat (11/3/2022) pukul 14:00 WIB harga timah dunia tercatat US$ 44.985/ton, turun 7,5% dari harga tertinggi di US$ 48.650/ton pada Rabu (9/3/2022).

Fitch solution memperkirakan bahwa produksi tambang timah Peru tumbuh sebesar 40,0% pada tahun 2021 menjadi 28,9 juta ton. Peningkatan ini didukung oleh peningkatan proyek tailing B2 di tambang San Rafael dan efek dasar yang rendah.

Pada bulan September 2021, perusahaan Kanada Tinka Resources melaporkan bahwa zona timah di aset Ayawilca-nya mengandung sumber daya sebesar 8,4 juta ton timah dengan kadar 1,02%. Kadar yang jauh lebih tinggi daripada sumber daya yang ditemukan sebelumnya sebesar 0,63% timah.

Tinka sedang merencanakan pekerjaan uji metalurgi lebih lanjut untuk menilai pemulihan sumber daya, yang mewakili risiko kenaikan yang signifikan terhadap perkiraan kami jika dikembangkan.

"Kami memperkirakan produksi tambang timah negara itu akan naik lebih tinggi dalam jangka panjang menjadi 32,9 juta ton pada tahun 2031," kata Fitch dalam risetnya.

Baca: Cerita Jokowi 'Ditakut-takuti' Uni Eropa Soal Larangan Ekspor

Peru adalah produsen timah terbesar ketiga di dunia dengan porsi 9% dari total produksi timah dunia.

Di sisi lain, pasokan timah Indonesia sebagai produsen terbesar kedua dunia mulai membanjiri pasar dunia. Ekspor timah Indonesia pada Februari 2022 naik 457,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlahnya sebesar 6.784,39 ton, menurut data Kementerian Perdagangan. Jika dibandingkan dengan Februari tahun lalu, ekspor timah dari Indonesia melonjak 57,29% year-on-year (yoy).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Profit Taking Buat Harga Timah Tergelincir