
Perang Hentikan Kejayaan Rupiah Selama 3 Hari!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (11/3/2022), padahal rupiah telah berhasil menguat selama 4 hari beruntun. Eskalasi perang di Ukraina kembali menghantui pasar karena pasukan Rusia dilaporkan telah mendekati Kyiv.
Melansir data dari Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,03% ke Rp 14.370/US$. Namun, Pada pukul 11:00 WIB, rupiah berbalik arah menjadi terkoreksi 0,25% di Rp 14.310/US$.
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deriverable Market (NDF) beberapa saat usai penutupan perdagangan pasar spot kemarin dibandingkan hari ini, Jumat (11/3), seperti dilansir data Refinitiv:
Periode | Kurs Kamis (10/3) Pukul 15:03 WIB | Kurs Jumat (11/3) Pukul 11:05 WIB |
1 Pekan | Rp14.259,0 | Rp14.303,4 |
1 Bulan | Rp14.275,0 | Rp14.304,0 |
2 Bulan | Rp14.295,5 | Rp14.321,0 |
3 Bulan | Rp14.324,6 | Rp14.348,25 |
6 Bulan | Rp14.392,0 | Rp14.429,0 |
9 Bulan | Rp14.503,0 | Rp14.537,0 |
1 Tahun | Rp14.703,3 | Rp14.657,1 |
2 Tahun | Rp14.596,7 | Rp15.157,0 |
Kemarin, pemerintah AS mengumumkan kenaikan angka inflasi ke 7,9% di Februari yang menjadi kenaikan tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Hal tersebut didorong oleh perang yang terjadi di Eropa Timur menimbulkan krisis pasokan sejumlah komoditas pangan dan energi. Mengacu kepada data Biro Statistik Tenaga Kerja AS tercatat inflasi secara bulanan sebesar 0,8%, yang melampaui ekspektasi poling analis Dow Jones di 7,8% dan secara bulanan 0,7%.
![]() |
Analis memprediksikan Consumer Price Index (CPI) akan mencapai puncak di atas 8% di Maret dan April dan akan mulai melambat di bulan-bulan berikutnya.
Namun, sentimen global hari ini kembali bergejolak. Dilaporkan bahwa pasukan Rusia makin dekat dengan ibu kota Ukraina, Kyiv sekitar 15 km dari pusat pemernitahan. Sehingga membuat bursa saham di Wall Street dan Asia berjatuhan,
Kemarin, indeks Dow Jones turun hingga 112,18 poin dan mayoritas indeks berada di zona koreksi. Di Asia, indeks Hang Seng Hong Kong hari ini anjlok hingga 3,69% yang menjadi pemimpin penurunan regional dan penurunan terburuk sejak 5 tahun.
Pelambatan ekonomi AS bisa memberikan tekanan bagi mata uangnya, terlihat bahwa dolar AS membuka perdagangan hari ini di pasar spot dengan melemah 0,01% ke 98,497, walaupun kembali menguat 0,01% ke 98,517 pada pukul 11:00 WIB. Tapi bukan berarti rupiah bisa mulus menguat, sebab dolar AS menyandang status safe haven, yang bisa menarik minat investor kala perekonomian dunia melambat dan bergejolak.
Volatilitas di pasar dunia yang tinggi akan membuat rupiah kembali berfluktuasi atau bahkan membuat Mata Uang Tanah Air kehabisan tenaga hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer