
Samsung, Thosiba, Nakamichi, dan Motorola Penemu Bitcoin?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sathosi Nakamoto selama ini menjadi sosok misterius yang konon pencipta Bitcoin. Sosok misterius ini kembali menjadi perbincangan hangat akibat cuitan Elon Musk melalui Twitter miliknya.
Dalam sebuah post yang diunggahnya pada Rabu (9/3/2022) tersebut Elon tidak memberikan pernyataan apapun melainkan hanya sebuah gambar.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan Elon Musk tersebut sudah mendapatkan lebih dari 340 ribu likes dan 47.500 retweets. Hal yang menjadikan postingan tersebut menarik adalah Elon seolah-olah merujuk pada identitas asli pencipta Bitcoin yang selama ini dikenal sebagai Satoshi Nakamoto.
Gambar yang diunggah oleh Elon di twitternya adalah logo 4 perusahaan consumer electronics yang sudah banyak diketahui oleh publik yaitu Samsung, Toshiba, Nakamichi dan Motorola. Perhatikan! Jika huruf-huruf awal tersebut diambil dan digabungkan maka akan membentuk nama Satoshi Nakamoto.
SAmsung TOSHIba NAKAmichi MOTOrola!
![]() Entah gurauan atau serius, Elon Musk menggabungkan empat nama perusahaan elektronik menjadi akronim Sathosi Nakamoto. |
Tidak diketahui apa maksud dan tujuan Elon memposting gambar tersebut, apakah murni gurauan, mencari sensasi atau ada makna tersembunyi (implisit) di dalamnya. Sejauh ini, nama pseudonym Satoshi Nakamoto sang pencipta Bitcoin masih menjadi misteri dan pertanyaan besar banyak orang.
Sebelumnya, Elon Musk sempat berspekulasi bahwa Satoshi Nakamoto hanyalah nickname yang dipakai oleh sang kreator dan pencipta Bitcoin diisukan bernama asli Nick Szabo.
Lantas siapa sebenarnya Nick Szabo? Apa alasan utama Elon Musk sampai mencurigai Nick Szabo?
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, pria yang dicurigai Elon Musk sebagai pencipta Bitcoin tersebut bernama asli Nicholas Szabo seorang ahli komputer dan kriptografi sekaligus peneliti aspek hukum (legal) yang memiliki spesialisasi di bidang kontrak dan uang digital.
Pada 1989, Nick memperoleh gelar sarjananya dari jurusan teknologi komputer dari Universitas Washington. Nick ternyata juga bergelar Juris Doctorate dari Universitas George Washington Fakultas Hukum.
Sebagai informasi, gelar Juris Doctorate digunakan untuk seseorang yang menempuh pendidikan awal di bidang hukum untuk profesional di bidang hukum dan bisa berkiprah sebagai pengacara (lawyer).
Untuk diketahui, Nick juga dikenal sebagai orang pertama yang mencetuskan istilah smart contract yang sudah tidak asing lagi di telinga investor dan trader token kripto. Selain itu Nick juga pernah punya pengalaman mengembangkan token kripto bernama BitGold yang dianggap sebagai cikal bakal Bitcoin.
Nick yang berusia 56 tahun menciptakan BitGold pada 1998 sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah inefisiensi di sistem perbankan.
Spekulasi Elon soal Nick sebagai pencipta Bitcoin juga diperkuat oleh riset dan investigasi yang dilakukan oleh Pusat Linguistic Forensic Universitas Aston 2014 silam.
Setelah melakukan telaah terhadap berbagai makalah termasuk makalah yang dipublikasikan bersama dengan munculnya Bitcoin, kesamaan antara struktur kata dan bahasa yang digunakan Nick juga punya kemiripan tinggi.
Sehingga kesimpulan mengarah pada sosok Nick-lah yang punya kemungkinan besar sebagai pencipta token kripto dengan nilai pasar terbesar di dunia tersebut.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Hold, Tesla Sebut Punya Bitcoin Rp 28 T Pada Akhir 2021