Sentimen Lagi Cakep, Bismillah IHSG Bisa Balik ke 6.900
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan penguatan 0,74% di level 6.864,44 kemarin. Indeks konsisten bergerak di zona hijau sejak perdagangan dibuka.
Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 760 miliar di pasar reguler. Saham PT Astra International Tbk (ASII) lagi-lagi diborong asing dengan nilai jumbo. Net buy asing di ASII mencapai Rp 209 miliar dan harga sahamnya naik 0,8%.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga diborong asing dengan net buy Rp 170 miliar. Harga saham bank pelat merah satu ini pun menguat 3,16% hingga akhir sesi.
Total nilai transaksi kemarin cukup jumbo menjadi Rp 31,26 triliun. Ternyata, asing terpantau melakukan net sell di pasar negosiasi dengan nilai jumbo. Data perdagangan mencatat asing net sell Rp 12,08 triliun di pasar negosiasi dan tunai. Di pasar reguler asing terpantau mencatatkan net buy hampir Rp 760 miliar.
Investor merespons positif gencatan senjata yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina. Dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di bulan Februari 2022 tetap mencerminkan optimisme meski mengalami penurunan 6,8 poin dari Januari 2022 menjadi 113,1.
Untuk hari ini pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen. Kinerja Wall Street yang ciamik semalam diharapkan mampu untuk menjadi katalis positif pendorong IHSG hari ini.
Selain itu Bank Indonesia (BI) juga akan kembali merilis data hari ini. Kali ini adalah data penjualan eceran untuk bulan Januari 2022. Trading Economics memperkirakan penjualan eceran RI bakal naik 15,9% year-on-year (yoy).
Setelah menguat kemarin dan mendapat tenaga baru, bagaimana prospek pergerakan IHSG hari ini? Berikut ulasan teknikalnya.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat posisi penutupan kemarin dan indikator BB, IHSG tampak dekat dengan level supportnya di 6.852.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI cenderung bergerak naik yang menunjukkan penguatan momentum beli. Namun RSI masih berada di level 53,94. Belum menunjukkan adanya indikasi jenuh beli.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), tampak garis EMA 12 masih berada di bawah garis EMA 26, tetapi polanya cenderung menyempit.
Jika melihat indikator teknikal maka ada peluang IHSG menguat. Untuk perdagangan hari ini, IHSG akan menguji level support di 6.652 dan resisten terdekat di 6.948.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)