IHSG Sukses Menghijau Hari Ini, Ada Transaksi MEGA Rp 12 T

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 09/03/2022 15:45 WIB
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan penguatan 0,74% di level 6.864,44 pada perdagangan Rabu (9/3/2022). Indeks konsisten bergerak di zona hijau sejak perdagangan dibuka.

Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 760 miliar di pasar reguler. Saham PT Astra International Tbk (ASII) lagi-lagi diborong asing dengan nilai jumbo. Net buy asing di ASII mencapai Rp 209 miliar dan harga sahamnya naik 0,8%.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga diborong asing dengan net buy Rp 170 miliar. Harga saham bank pelat merah satu ini pun menguat 3,16% hingga akhir sesi.


Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net sell masing-masing Rp 132 miliar dan Rp 58 miliar. Saham ANTM ditutup melemah 6,99% atau terkena auto reject bawah (ARB) sedang saham BMRI naik 1%.

Total nilai transaksi hari ini cukup jumbo menjadi Rp 31,26 triliun. Ternyata, asing terpantau melakukan net sell di pasar negosiasi dengan nilai jumbo pada perdagangan hari ini, Rabu (9/3/2022). Data perdagangan mencatat asing net sell Rp 12,08 triliun di pasar negosiasi dan tunai.

Nilai net sell asing yang jumbo ternyata terjadi pada saham PT Bank Mega Tbk (MEGA). Di sesi I, asing net sell MEGA secara kumulatif senilai Rp 5,95 triliun dengan harga rata-rata Rp 10.712/saham sebanyak 5.554.103 lot.

Di sesi II, transaksi negosiasi kembali terjadi di saham MEGA sebanyak 5.628.672 lot di harga rata-rata Rp 10.644/saham sehingga total transaksi di sesi II mencapai Rp 6 triliun.

Apabila digabung transaksi di saham MEGA di pasar negosiasi sebesar Rp 11,95 triliun sebanyak 11.182.775 lot di harga rata-rata Rp 10.688. Di mana investor domestik bertindak sebagai pembeli dan investor asing melakukan aksi jualan.

Sementara itu bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks Straits Times menguat 1,6%. Sedangkan indeks Shanghai Composite melemah lebih dari 1%, disusul Hang Seng yang turun 0,67%. Indeks Nikkei berbalik arah menjadi melemah 0,30%.

Sentimen pasar masih beragam, memperhatikan faktor Ukraina di mana Amerika Serikat (AS) secara resmi memboikot impor minyak dan gas dari Rusia, sehingga memicu lonjakan harga minyak mentah dunia.

Semalam pasar saham AS bergerak dengan volatilitas tinggi. Sempat melemah saat dibuka, Wall Street rebound, namun di akhir perdagangan ketiga indeks saham acuannya berakhir di zona merah.

Indeks Dow Jones melemah 0,56% sedangkan indeks S&P 500 turun lebih dalam dengan koreksi 0,72%. Sementara itu indeks Nasdaq Composite terpangkas 0,28%.

Pada Rabu pagi, harga minyak jenis Brent berada di US$ 127,98/barel. Melesat 3,8% dari hari sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juli 2008. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 125,39/barel atau naik 1,37%.

Namun, di sisi lain Rusia mengumumkan gencatan senjata untuk memberi kesempatan bagi penduduk sipil untuk mengungsi dari wilayah konflik. Hal ini memicu spekulasi sebagian pelaku pasar bahwa reli komoditas akibat sentimen perang saatnya berkurang.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di bulan Februari 2022 tetap mencerminkan optimisme meski mengalami penurunan 6,8 poin dari Januari 2022 menjadi 113,1.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat