SMMT Beauty Contest, INDY: Kami Kejar Karbon Netral Pada 2050

Lalu Rahardian, CNBC Indonesia
Rabu, 09/03/2022 12:55 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indika Energy Tbk (INDY) belum memiliki rencana untuk mengakuisisi perusahaan tambang batubara lain. INDY justru tengah berupaya mengurangi jumlah emisi karbonnya.

Hal tersebut sekaligus bantahan perusahaan terkait kabar di pasar yang menyebut, INDY tengah memiliki rencana untuk mengakuisisi PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT).

Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando menyebut, kabar itu tidak benar. Rumor tersebut justru bertentangan dengan rencana jangka panjang perusahaan. Sejak 2018, INDY melakukan diversifikasi ke sektor non-batubara, rendah karbon dan berkelanjutan.


"Kami berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan dari sektor non-batubara hingga 50% pada tahun 2025 dan mencapai netral karbon pada tahun 2050," jelas Ricky kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/3/2022).

Sebelumnya, beredar informasi di pasar jika INDY hendak melakukan aksi korporasi berupa akuisisi atau pengambilalihan saham mayoritas SMMT. SMMT sendiri kabarnya tengah melakukan beauty contest untuk mencari investor anyar.

Harga batubara global saat ini sudah lebih dari US$ 400 per ton. Tentu, ini sangat menguntungkan emiten batubara, tak terkecuali SMMT yang memiliki cadangan sekitar 400 juta ton batubara.

Yang menjadi masalah adalah, biaya yang perlu ditanggung untuk 'mengeluarkan' batubara kurang ekonomis bagi SMMT. Kabarnya, kondisi ini yang menjadi alasan pemilik SMMT ingin menjual perusahaan ke pihak lain.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT