Rupiah Terbaik di Asia, Mata Uang Lainnya Rontok!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 March 2022 15:32
Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Aliran modal asing yang kembali masuk ke dalam negeri, membuat rupiah sukses menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (8/3). Tidak sekedar menguat, rupiah juga menjadi yang terbaik di Asia, meski penguatanya tipis.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,14% ke Rp 14.385/US$, dan sempat bertambah menjadi 0,17%. Tetapi, sayangnya penguatan kemudian terpangkas dan mengakhiri perdagangan di Rp 14.395/US$, menguat 0,07%.

Terpangkasnya penguatan rupiah sejalan dengan pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah sore ini dibandingkan beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs Selasa (8/3) Pukul 8:53 WIB Kurs Selasa (8/3) Pukul 15:03 WIB
1 PekanRp14.350,1Rp14.386,5
1 BulanRp14.393,2Rp14.412,0
2 BulanRp14.427,0Rp14.442,5
3 BulanRp14.461,0Rp14.476,5
6 BulanRp14.567,0Rp14.575,7
9 BulanRp14.664,0Rp14.699,0
1 TahunRp14.780,8Rp14.809,0
2 TahunRp15.303,5Rp15.303,7

Meski penguatan rupiah tidak terlalu besar, tetapi mayoritas mata uang utama Asia justru melemah melawan dolar AS. Sehingga rupiah menjadi yang terbaik di Asia.


Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hingga pukul 15:03 WIB.

Kemarin terjadi capital outflow di pasar saham, untuk pertama kalinya setelah inflow beruntun dalam beberapa pekan terakhir. Namun, pada perdagangan hari ini investor asing kembali melakukan beli bersih (net buy) senilai Rp 570 miliar di pasar reguler dan Rp 36 miliar di pasar nego dan tunai, sehingga totalnya menjadi Rp 606 miliar.

Rupiah pun kembali bertenaga, seperti di bulan Februari lalu, di mana asing melakukan net buy lebih dari Rp 17 triliun.

Sementara itu di pasar obligasi, data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menunjukkan sepanjang bulan Februari alira modal asing tercatat masuk sebesar Rp 9,35 triliun. Capital inflow tersebut sekaligus membalikkan outflow sekitar Rp 4 triliun pada bulan Januari.

Selain itu dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia naik tipis pada bulan Februari lalu setelah merosot di awal tahun ini. Kenaikan cadangan devisa tersebut bisa menjadi bekal bagi Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah jika mengalami gejolak di tengah tingginya risiko geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina, serta rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).

Bank Indonesia hari ini melaporkan posisi cadangan devisa di akhir Februari 2022 sebesar US$ 141,4 miliar, naik US$ 100 juta dibandingkan akhir Januari lalu.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Februari 2022 antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa," tulis BI dalam keterangan resminya, Selasa (8/3).

Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut keterangan BI, setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular