Tenang Bestie! Meski Kiri Kanan Rusuh, IHSG Tetap Hijau

Putra, CNBC Indonesia
08 March 2022 09:18
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini ketika sentimen global sedang carut marut.

IHSG terpantau melesat pada 09.15 WIB dengan apresiasi 0,76% di level 6.923,28. Ketika kemarin asing net sell, pagi ini asing kembali net buy sebesar Rp 262 miliar di pasar reguler.

Giliran saham ASII dan TLKM yang banyak diburu asing dengan net buy Rp 200 miliar dan 600 miliar. Sedangkan saham BBRI dan HRUM dilepas asing sebanyak Rp 40 miliar dan Rp 15 miliar.

Prospek damai Rusia-Ukraina yang semakin kabur dan membuat harga minyak mentah dunia melonjak turut memantik aksi jual investor di bursa saham New York. Wall Street kembali terkapar di zona merah dengan koreksi lebih dari 2%.

Dengan adanya inflasi yang kian mengkhawatirkan, tidak hanya ekonomi Rusia saja yang sekarat karena terkena sanksi. Ekonomi AS pun terancam mengalami hal serupa. Inflasi yang tinggi akan menggerus daya beli masyarakat.

Untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan tersebut, bank sentral AS The Federal Reserves Bank atau lebih sering disingkat The Fed bakal mengetatkan kebijakan moneternya. Agresifitas The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan dapat membuat pasar semakin terombang-ambing.

Seorang investor kawakan asal AS yakni Bill Ackman bahkan secara frontal mengatakan bahwa Perang Dunia III sudah dimulai. Bill Ackman yang juga CEO perusahaan investasi Pershing Square Capital Management tersebut memang kontroversial.

Pada 2020, saat kasus Covid-19 di AS belum tembus angka 7.000, Ia mewanti-wanti bahwa lockdown masif harus diterapkan karena kondisi akan semakin memburuk. Meski sempat dianggap menebar "fear", apa yang disampaikan Bill Ackman benar adanya. Ramalannya pun terbukti.

Kini Ia mengatakan bahwa Perang Dunia III sudah dimulai hanya saja kita lambat untuk menyadarinya. Perkembangan konflik Rusia-Ukraina dan kekhawatiran pasar akan Perang Dunia III yang membuat ekonomi AS stagflasi masih terus membayangi.

Dari dalam negeri akan ada rilis data cadangan devisa RI bulan Februari 2022. Trading Economics memperkirakan posisi cadangan devisa Indonesia untuk bulan lalu bakal turun menjadi US$ 139,9 miliar atau turun US$ 1 miliar dari bulan Januari 2022 yang berada di posisi US$ 141,3 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular