Harga Minyak Dunia Rekor Lagi, Makin Hari Makin Mahal...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 March 2022 07:34
barikade antitank di Kyiv tengah, Ukraina
Foto: rit Ukraina berjaga di pos pemeriksaan selama konflik Ukraina-Rusia di Lapangan Kemerdekaan di pusat Kyiv, Ukraina Sabtu (5/3/2022). (REUTERS/Serhii Nuzhnenko)

Perkembangan konflik Rusia-Ukraina masih menjadi latar belakang kenaikan harga minyak. Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempertimbangkan untuk melarang ekspor minyak dari Rusia.

Padahal Rusia adalah salah satu produsen minyak utama dunia. US Energy Information Administration mencatat produksi minyak Negeri Beruang Merah pada 2020 adalah 10,5 juta barel/hari. Rusia menempati peringkat tiga dunia, hanya kalah dari AS dan Arab Saudi.

"Gangguan pasokan sepertinya bakal semakin parah. Kini tidak ada yang mau menggantungkan diri terhadap produk dari Rusia," ujar Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Association yang berkedudukan di Houston (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Tanpa pasokan minyak dari Rusia, dunia akan sangat kehilangan. Persediaan akan sangat berkurang sehingga harga diperkirakan bakal naik terus.

"Dalam waktu dekat, harga brent akan menyentuh US$ 125/barel. Ke depan, sangat mungkin harga naik lebih dari itu. Jika perang berkepanjangan, maka harga akan terdorong setidaknya sampai ke US$ 150/barel," kata Giovanni Staunovo, Analis Komoditas UBS, juga diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular