
Minggir! Yang Lain Merah, IHSG Solo Run Hijau Sendirian

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat 0,77% ke level 6.921,32 pada perdagangan pagi hari ini, Jumat (4/3/2022).
Selang 10 menit, IHSG terpantau lanjut menguat 0,80% di level 6.923,24. Pagi-pagi asing terpantau memborong saham RI sebesar Rp 238 miliar.
Saham BBRI dan TLKM kembali menjadi incaran investor asing dengan net buy masing-masing Rp 83 miliar dan Rp 78 miliar. Saham BBRI naik 2,85% sedangkan TLKM naik 1,40%.
Sementara itu saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham BBCA dan INCO dengan net sell masing-masing Rp 10,3 miliar dan Rp 6,4 miliar. Saham BBCA masih menguat 0,63% sedangkan saham INCO melesat 3,33%.
IHSG melesat sendirian ketika bursa saham Asia lainnya justru mengalami koreksi. Semalam Wall Street juga ditutup merah. Indeks Nasdaq Composite bahkan memimpin pelemahan setelah terkoreksi 1,56%.
Untuk perdagangan hari ini, perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina masih akan mewarnai jalannya perdagangan.
Kemarin, ibu kota Ukraina Kyiv kembali dibombardir oleh Rusia. Berbagai ledakan terjadi tanpa henti. Belum diketahui apakah Rusia akan benar-benar melakukan serangan penuh kepada Ukraina.
Namun berdasarkan laporan CNBC International, pihak Rusia sudah mewanti-wanti agar warga Kyiv segera keluar dari zona pertempuran tersebut.
Sejak agresi Rusia ke Ukraina sepekan lalu, tercatat sudah lebih dari 1 juta warga Ukraina keluar dari negara tersebut.
Meskipun belum diketahui apakah Rusia akan menyerang dengan kekuatan penuh ibu kota Kyiv, citra satelit yang menunjukkan konvoi kendaraan militer Rusia sepanjang 40 mil menuju Ukraina cukup mengkhawatirkan.
Merespons keganasan Rusia terhadap Ukraina, negara-negara Barat terus berusaha untuk memberikan sanksi ekonomi kepada Negeri Beruang Merah.
Sanksi ekonomi tersebut ditujukan untuk pejabat elit Rusia, bank, bank sentral dan usaha lain. Sanksi ekonomi yang diberikan dimaksudkan untuk menjatuhkan ekonomi Rusia.
Atas berbagai sanksi ekonomi yang diberikan, lembaga pemeringkat rating global yakni Moody's and Fitch mamangkas rating surat utang Rusia menjadi junk bond.
Kendati dampak yang ditimbulkan dari perang antara Rusia dan Ukraina ini dinilai masih minim untuk Indonesia, tetapi jika meluas maka akan tetap menimbulkan gejolak yang dahsyat baik ke ekonomi maupun pasar RI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000