Luncurkan AlloFresh, Wujud Nyata Ekosistem Bukalapak-CT Corp

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 02/03/2022 20:12 WIB
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform penjualan online kebutuhan sehari-hari AlloFresh resmi diluncurkan. Platform ini dibesut oleh konglomerasi CT Corp di bawah naungan pengusaha nasional Chairul Tanjung dan salah satu e-commerce di Indonesia, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Dana investasi yang digelontorkan mencapai Rp 1 triliun.

Peluncuran ini sekaligus menginisiasi awal dari sejumlah ekspansi yang bakal dilakukan platform yang juga tergabung dalam ekosistem PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) bersama CT Corp, Bukalapak, Grab, Traveloka, hingga Carro.


Aplikasi ini menawarkan 150 ribu jenis barang kepada konsumen dalam waktu pengiriman 3 jam serta memiliki layanan quick commerce dengan opsi pengiriman 30 menit di seluruh Indonesia. Selain itu konsumen juga bisa berkunjung ke gerai ritel untuk memesan barang yang akan dikirimkan ke rumah.

Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo menjelaskan, kepemilikan Bukalapak terhadap AlloFresh sebesar 35%, lalu 55% dimiliki Trans Ritel dan 10% dimiliki oleh Growthteum Capital.

"Kita sama-sama ketiga belah pihak menanamkan investasi yang dibutuhkan baik dalam bentuk capital aset teknologi dan kapasitas yang diperlukan pada JV ini," jelas Teddy dalam konferensi pers, Rabu (2/3/22).

Teddy menambahkan, bisnis ini terwujud karena adanya kerja sama antar semua pihak, sehingga bisa meluncurkan platform ini.

"Kalau bangun sendiri tanpa kolaborasi bukan tidak mungkin butuh dana besar dan waktu panjang dan butuh biaya mungkin mencapai US$ 1 miliar dan waktu lebih dari satu dekade untuk sampai titik ini," ujar Teddy.

Teddy menjelaskan dari sisi Bukalapak, pihaknya menawarkan keunggulan dari sisi online e-commerce, teknologi, dan digabungkan jangkauan pengalaman dari Trans Ritel.

Kerja sama ini menambah deretan kerja sama strategis dan kolaborasi di antara CT Corp dan BUKA.

Sebelumnya Bukalapak sempat menjadi investor dalam aksi korporasi Rights Issue tahap kedua Allo Bank yang dikendalikan oleh CT Corp dengan menyuntikkan dana sebesar Rp 1,19 triliun dan memegang 11,49% saham BBHI.

Aksi ekspansi Bukalapak ke berbagai sektor dilakukan setelah BUKA meraup dana segar sebesar Rp 21,9 triliun dari penawaran umum perdana saham pada Agustus tahun lalu.

Setelah mengubah rencana penggunaan dana IPO tersebut, Bukalapak mengalokasikan 33% proceeds dari IPO untuk pengembangan usaha tapi tidak terbatas pada pembelian saham atau aset atau penyertaan saham pada satu atau lebih perusahaan termasuk dalam rangka perjanjian patungan (joint venture), dan metode transaksi lain yang sesuai.

Maka dari itu Bukalapak saat ini memiliki dana segar mencapai Rp 7,2 triliun untuk melakukan ekspansi dan investasi di luar lini usaha inti perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pacu Pertumbuhan, Bank Digital Genjot "Fee Based Income"& AI