Gagal Total ke 7.000, IHSG Harus Terima Kenyataan Drop 0,77%

Tri Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 02/03/2022 15:38 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini, Rabu (2/3/2022) dengan koreksi cukup dalam. Sempat menguat ke level 6.956 di saat pembukaan dan lanjut terbang ke level 6.973, IHSG harus berakhir di zona merah.

Indeks melemah 0,77% dan ditutup di level 6.868 atau sedikit di atas level terendahnya pada perdagangan intraday di 6.862.

Namun menariknya, dana asing belum juga berhenti memasuki pasar saham Tanah Air. Hari ini asing net buy Rp 334,91 miliar di seluruh pasar.


Saham yang paling banyak diborong adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy Rp 246 miliar dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan net buy Rp 89 miliar.

Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan net sell masing-masing Rp 337 miliar dan Rp 51 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia cenderung tertekan hari ini. Indeks Hang Seng dan Nikkei masing-masing ambles 1,84% dan 1,68%.
Semalam Wall Street juga terkoreksi tajam. Indeks Dow Jones ambles 1,76% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 1,55% dan 1,59%.

Sentimen negatif kembali datang dari perkembangan antara Rusia dengan Ukraina. Kemarin, rudal Rusia dilaporkan menghantam Kota Kharkiv yang terletak di Timur Laut Ukraina.

Korban jiwa terus berjatuhan. Serangan Rusia tersebut tampaknya menarget kantor pemerintahan di area alun-alun kota tersebut.

Atas agresi terbaru Rusia tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun merespons. Sang presiden menilai bahwa tindakan Rusia tersebut telah mencerminkan state terrorism.

Dalam pidatonya Zelensky mengatakan bahwa dunia tak bisa membiarkan aksi 'terorisme' ini terjadi dan harus segera bereaksi.

Selain itu citra satelit juga menunjukkan kalau ada pergerakan kendaraan militer Rusia sepanjang 65 km yang menuju ibu kota Ukraine Kyiv.

Akibat dari konflik yang terus terjadi dampaknya dirasakan pada pasar komoditas. Harga minyak mentah Brent pun melambung hingga 10% dan menyentuh US$ 106/barel dan menjadi harga tertingginya dalam 7 tahun.

Di sisi lain IHSG yang sudah berkali-kali cetak rekor All Time High juga membuka peluang mengalami koreksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"