Kapitalisasi Pasar BRI Diproyeksi Tembus Rp 1.000 T di 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerapan Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), diproyeksikan dapat menjadi motor yang dapat menggerakkan kapitalisasi pasar perusahaan menjadi Rp 1.000 triliun pada 2025.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penerapan ESG di BRI sejalan dengan ekosistem keuangan berkelanjutan dan inklusivitas yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.
Dia mengungkapkan, saat ini banyak investor yang melihat dan mempertimbangkan penerapan aspek ESG ketika berinvestasi. Untuk itu, pihaknya memastikan dalam berbagai program akan selalu menempatkan ESG sebagai salah satu key selling factor dan key operational factor.
"Kita sedang melakukan kajian secara menyeluruh di berbagai aspek operasi BRI bagaimana ESG bisa diadopsi secara menyeluruh baik dari sisi kredit, operasional maupun sosial. Saat ini kapitalisasi pasar BRI mencapai Rp 670 triliun dan kita mempunyai target dalam beberapa tahun ke depan insya Allah kapitalisasi pasar bisa mendekati Rp 1.000 triliun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3/2022).
Kartika menambahkan, kemampuan BRI dalam memberdayakan sektor UMKM dan Ultra Mikro juga praktis menjadi nuansa baru yang dipamerkan pada investor global. Terlebih, social empowerment bisa ditonjolkan BRI berkat inisiatifnya memimpin Holding Ultra Mikro bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.
Holding Ultra Mikro akan terus mempertegas komitmennya untuk melayani 30 juta pelaku usaha ultra mikro yang hingga kini belum tersentuh layanan keuangan formal. Ke depan, Holding Ultra Mikro diharapkan dapat menjadi lembaga keuangan bagi seluruh pelaku usaha ultra mikro yang jumlahnya mencapai 45 juta.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa perseroan sudah mengambil ancang-ancang membentuk unit khusus terkait ESG yang fokus kepada pengelolaan prinsip-prinsip untuk menjaga keberlangsungan bisnis.
Penerapan prinsip ESG pihaknya dikatakannya masuk ke dalam kategori first mover. Sebagai first mover on sustainable finance di Indonesia, Sunarso menyebutkan 65,5% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp 617,8 triliun disalurkan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan.
"Dalam penerapan prinsip ESG ini BRI memiliki visi tidak hanya yang memulai tapi juga yang terdepan menjadi bank yang paling concern dalam mengimplementasikannya di Indonesia. Berikutnya lagi kami ingin yang terdepan di Asia Pasifik, atau setidaknya di Asia Tenggara," pungkasnya.
(rah/rah)