AlloFresh Jual Makanan Segar Seperti Daging, Dikirim 30 Menit

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 02/03/2022 13:45 WIB
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat bakal semakin mudah dalam mencari kebutuhan sehari-hari. Kemudahan ini sejalan dengan lahirnya platform penjualan online kebutuhan sehari-hari, AlloFresh.

AlloFresh merupakan buah kolaborasi antara Trans Retail Indonesia, unit bisnis CT Corp bekerja sama dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan Growtheum Capital Partners. Ketiganya resmi meluncurkan platform yang bakal masuk ekosistem super app Allo Bank tersebut hari ini, Rabu (2/3/2022).

AlloFresh bakal menjual kebutuhan sehari-hari seperti daging, bumbu dapur dan lainnya. Tentu, dengan kualitas produk yang segar.


Perusahaan itu menawarkan jenis barang lebih dari 150 ribu jenis barang kepada konsumen, yang dapat dikirimkan dalam waktu 3 jam dari aplikasi. Serta memiliki layanan quick commerce dengan opsi pengiriman 30 menit di seluruh Indonesia. Selain itu konsumen juga bisa berkunjung ke gerai ritel untuk memesan barang yang akan dikirimkan ke rumah.

Chairul Tanjung, Chairman CT Corp pada kesempatan sebelumnya mengatakan, sebagai peritel modern terkemuka di tanah air, Trans Mart selalu memberikan harga terbaik dan pengalaman berkualitas kepada pelanggan. Perusahaan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dan menjadi yang terdepan dalam menyediakan pengalaman omnichannel serta offline dan online untuk pembeli.

Hal ini dilandasi oleh perubahan pola konsumsi di masa mendatang. Kemitraan dengan pemain teknologi yang sudah memiliki pemahaman mendalam tentang perilaku pengguna daring serta dengan investor keuangan yang mengenal pasar secara dekat membuat perusahaan optimistis tentang masa depan bersama, terutama karena sebagian besar pasar akan bergerak secara online selama beberapa dekade ke depan.

Direktur Bukalapak Teddy Nuryanto Oetomo menjelaskan kerja sama ini terwujud karena adanya Kerjasama antar semua pihak, sehingga bisa meluncurkan platform ini.

"Kalau bangun sendiri tanpa kolaborasi bukan tidak mungkin butuh dana besar dan waktu panjang dan butuh biaya mungkin mencapai US$ 1 miliar dan waktu lebih dari satu dekade untuk sampai titik ini," kata Teddy dalam konferensi pers, Rabu (2/3/2022).

Teddy menjelaskan dari sisi Bukalapak, pihaknya menawarkan keunggulan dari sisi online ecommerce, teknologi, dan digabungkan jangkauan pengalaman dari Trans Ritel.

Selain itu Teddy menjelaskan kepemilikan Bukalapak sebesar 35%, lalu 55% dimiliki Trans Ritel dan 10% dimiliki oleh Growtheum. Namun dia tidak menyebut nilai investasi yang dibutuhkan untuk pendirian platform ini.

"Kita sama - sama ketiga belah pihak menanamkan investasi yang dibutuhkan baik dalam bentuk capital aset teknologi dan kapasitas yang diperlukan pada JV ini," jelas Teddy.


(dhf/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Rapor Kinerja Q1-2025 Allo Bank, Astra, & Bukalapak