
Harga Minyak Sentuh US$ 105/Barel, Tertinggi Sejak 2014!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi hari ini. Bukan sekadar naik, tetapi melonjak dan mengukir rekor baru.
Pada Rabu (2/3/2022) pukul 07:50 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 104,97/barel. Melesat 3,94% dan menjadi yang tertinggi sejak Juli 2014.
Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 105,86/barel. Melambung 2,37% dan menjadi yang tertinggi sejak 24 Juni 2014.
Perkembangan konflik di Ukraina masih menjadi latar belakang kenaikan harga si emas hitam. Rusia memperingatkan warga ibu kota Ukraina, Kyiv, untuk meninggalkan rumah dan menuju ke lokasi pengungsian. Sebab, negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu akan segera menyerang Kyiv, yang pada masa Uni Soviet disebut Kiev.
Seorang pejabat teras di pemerintahan Amerika Serikat (AS) membisikkan kepada Reuters bahwa barisan kendaraan lapis baja Rusia sedang mengarah ke Kyiv. Barisan itu punya panjang sampai 1 mil dan kemungkinan tiba di Kyiv dalam 24 jam.
Sebelumnya, pasukan Negeri Beruang Merah sudah membombardir kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv. Dikabarkan setidaknya 10 orang meninggal dunia dan 35 orang luka-luka.
Serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan negara-negara lain menjatuhkan berbagai sanksi. Salah satunya adalah larangan membeli produk Rusia, tentu termasuk minyak.
Masalahnya, Rusia adalah salah satu produsen minyak terbesar dunia. Jika minyak dari Rusia absen di pasar global, maka dampaknya tentu terasa. Pasokan akan seret sehingga harga melambung.
"Harga minyak akan terus menanjak selama masih ada kekhawatiran terhadap dampak perang di Ukraina," tegas John Kilduff, Partner di Again Capital, seperti dkutip dari Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak
