Triniti Land (TRIN) Garap Proyek Pariwisata Tanamori di NTT

vap, CNBC Indonesia

01 March 2022 19:14

Foto: PT Perintis Triniti Properti (Triniti Land) akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Syahrizal Sidik)

Jakarta,CNBC Indonesia - PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) alias Triniti Land, menjalin kerja sama Pengembangan Proyek Pariwisata Tanamori dengan luas 246 hektar di Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Proyek pariwisata tersebut dijalin antara Perintis Triniti Properti dengan PT Tanamori Makmur Indonesia dan PT Manggarai Anugerah Semesta.

Pengembangan proyek bertujuan untuk membangun kawasan pariwisata berkualitas dunia untuk menghasilkan sejumlah Bangunan, Tanah atau Kavling, yang siap dipasarkan untuk umum, dilengkapi dengan Fasos/Fasum dan fasilitas lainnya.

Baca:

Dua Emiten Ini Kompak Gelar Rights Issue, Buat Apa?

Proyek Tanamori dengan luas seluruhnya 246 hektar terletak di Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Proyek ini terdiri dari Phase 1 seluas 67 Ha dan Phase 2 seluas 159 Ha.

Selain itu, terdapat tanah seluas kurang lebih 20 Ha yang terletak di Desa Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang diserahkan oleh PT Manggarai Anugerah Semesta kepada Perseroan melalui mekanisme penyertaan ke dalam perusahaan Inbreng yang akan dikoordinasikan oleh PT Tanamori Makmur Indonesia.

"Terkait tanah seluas 20 Ha tersebut sudah dimiliki/dialihkan kepada Perseroan, maka untuk selanjutnya Perseroan dan PT Tanamori Makmur Indonesia, akan melakukan kerja sama atas tanah tersebut melalui skema kerja sama berupa Joint Operation," ujar Ishak Chandra, Direktur Utama TRIN dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Selasa (1/3/2022).

Adapun total Gross Development Value (GDV) atas proyek tersebut, diperkirakan mencapai Rp 10 triliun dengan Margin Laba Bersih diperkirakan sebesar 19% dari GDV.

Dengan dilaksanakannya kerja sama pengembangan Proyek Tanamori, maka akan meningkatkan cadangan lahan (land bank) yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha.

Adapun pelaksanaan pengembangan proyek dilakukan secara bertahap sesuai dengan Rencana Usaha (Business Plan) dan Feasibility Study.