
Dua Emiten Ini Kompak Gelar Rights Issue, Buat Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten industri kemasan kaleng, PT Pratama Nusa Abadi Tbk (PANI), berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 13,12 miliar saham baru atau setara 96,97% saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan, rights issue tersebut dilakukan untuk meningkatkan modal perseroan.
Untuk memuluskan rencana aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 28 Maret 2022.
Perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan segera setelah rencana PMHMETD I tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB, dengan ketentuan bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan, sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK 32/2015.
"Dengan demikian, Perseroan berencana melaksanakan PMHMETD I dalam periode tersebut dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkap manajemen.
Rencananya, dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk investasi dan pengembangan bisnis melalui pengambilalihan saham baru sebanyak 51% yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estat yaitu PT Bangun Kosambi Sukses.
Selanjutnya, BKS akan melakukan investasi dan pengembangan bisnis dengan melakukan pengambilalihan saham baru sebanyak 51% yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estat yaitu PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC). Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Tak hanya PANI, emiten pengembang properti real estat, PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN), juga berencana melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 185.314.670 saham yang setara dengan 3,85% saham perseroan.
Harga pelaksanaan saham yang ditawarkan dalam rights issue tersebut senilai Rp 750 per saham. Sehingga, jumlah dana yang diperoleh dari PUT I dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 138,98 miliar.
"Setiap pemegang 25 (dua puluh lima) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham ("DPS") Perseroan pada tanggal 6 April 2022 pukul 16.00 WIB mempunyai 1 (satu) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp750," ungkap TRIN, dalam prospektus.
Bersamaan dengan rights issue tersebut, TRIN juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 185.314.670 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD. "Pada setiap 1 (satu) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya," terang manajemen.
Rencananya, dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan sekitar 32,85% untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo seluas 191.790m2 yang dimiliki oleh PT Manggarai Anugerah Semesta (MAS) yang pembayarannya akan dilakukan dalam bentuk selain uang, yaitu melalui penyetoran atas sebagian HMETD PT Kunci Daud Indonesia (KDI) selaku Pemegang Saham Utama yang dialihkan ke MAS sejumlah 57.470.667 saham baru senilai Rp 43,10 miliar.
Sekitar 33,18% akan digunakan untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.108m2 melalui pelaksanaan/penyetoran atas sebagian HMETD PT Kunci Daud Indonesia dan PT Intan Investama Internasional selaku pemegang saham utama senilai Rp 43,54 miliar. Lalu, sisanya sekitar 33,97% akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Pada perdagangan Jumat ini, terpantau harga saham PANI menguat 24,86% ke level Rp 2.260 per saham, nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 926,60 miliar. Sedangkan, saham TRIN lompat 20,41% ke level Rp 590 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 2,56 triliun.
(sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 34 Emiten Siap Rights Issue, Incar Dana Rp 12,94 T
