Rp 1 T Hanya Awalan, AlloFresh Siap Menantang Industri Grosir

Feri Sandria, CNBC Indonesia
01 March 2022 12:35
Willix Halim Resmi Jadi CEO Bukalapak. (Dok. Bukalapak)
Foto: Willix Halim Resmi Jadi CEO Bukalapak. (Dok. Bukalapak)

Masuknya Bukalapak dalam kemitraan ini bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat perusahaan yang tahun lalu melakukan penawaran umum perdanan memang lahir dari rahim internet dan sudah lebih menguasai peta persaingan dan keahlian yang dibutuhkan dalam perang toko grosir daring untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari.

Willix Halim, Direktur Utama PT. Bukalapak.com Tbk juga menyambut baik kemitraan dengan salah satu peritel ternama di Indonesia tersebut. Ia optimis bahwa kolaborasi ini akan semakin meningkatkan kepemimpinan Bukalapak di platform online to offline (O2O) dan memperluas titik kontak bagi pelanggan yang lebih luas.

Willix juga menyebut inisiatif tersebut akan memperlebar jangkauan Bukalapak ke ekosistem ritel sebagai bagian dari ekspansi perusahaan dari platform umum ke platform khusus (specialty platform).

"Kami antusias untuk bekerjasama dengan Trans Retail Indonesia dan Growtheum untuk menyediakan layanan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," tambah Willix, yang belum lama ini baru diangkat menjadi bos Bukalapak.

Senada dengan Willix, CEO Mitra Bukalapak Howard Gani yang fokus memberdayakan rekan usaha e-commerce juga menyebut bahwa perusahaannya ingin mendefinisikan ulang kategori tersebut karena perubahan kebiasaan para pelanggan dan ingin menjadi pemimpin di sektor tersebut.

"AlloFresh memiliki posisi yang baik untuk menjadi yang terdepan dalam memenuhi kebutuhan belanja barang sehari-hari di masa mendatang. Kami memiliki model unik dengan mitra luar biasa yang mengetahui pasar retail makanan lebih baik dari siapapun. Dengan pengalaman dan pengetahuan kami di bidang teknologi, kami benar-benar dapat membuka pasar yang besar dan membuat terobosan besar - saya sangat antusias," ujar Howard Gani.

Sementara itu masuknya Growtheum Capital Partners salah satunya didorong oleh aktivitas e-commerce mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak tahun 2019 di Indonesia.

Meski demikian, menurut Olivier Legrand, Transaction Advisory Member Growtheum Capital Partners jumlah orang yang berbelanja kebutuhan sehari-hari secara daring masih terhitung kecil, yaitu kurang dari 2% dari total pengeluaran ritel barang kebutuhan sehari-hari di Indonesia.

Angka tersebut tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan 14% di Korea Selatan, 11% di China, dan 10% di Jepang, apalagi mengingat kebutuhan sehari-hari menyumbang 50% dari semua pengeluaran ritel di Asia Tenggara.

"Saya antusias menjadi bagian dari perjalanan ini sebagai Independent Commissioner PT AlloFresh yang akan memberikan kenyamanan dalam belanja barang sehari-hari secara daring pada jutaan masyarakat Indonesia", ujar Olivier yang sebelumnya menjabat sebagai Managing Director LinkedIn Asia Pacific.

Managing Partner Growtheum Capital Partners Amit Kunal yang sebelumnya memimpin salah satu lengan investasi pemerintah Singapura menyebut "kemitraan ini menyatukan peritel offline terbesar untuk bahan makanan dan barang kebutuhan sehari-hari di Indonesia dengan pemimpin di sektor teknologi all-commerce untuk bersama-sama membangun platform online terbaik guna memenuhi kebutuhan yang akan sangat berkembang di segmen ini."

Kerja sama ini bukan pertama kalinya bagi perusahaan yang disebut di atas dalam memanfaatkan pasar online Indonesia yang berkembang pesat. Sebelumnya, CT Corp, Bukalapak, dan Growtheum termasuk di antara perusahaan yang berpartisipasi dalam rights issue PT Allo Bank Indonesia (ALLO), bank digital milik Chairul Tanjung.

(fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular