Melesat 3,6%, Saham BRI Sentuh Level Tertinggi di 2022

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
28 February 2022 10:00
BRI (Dok: BRI)
Foto: BRI (Dok: BRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Jumat (25/2/2022) ke posisi 6.888. Penguatan IHSG dan besarnya minat investor asing pun membuat harga saham emiten beterbangan, terutama saham perbankan yang banyak dilirik.

Asing terpantau memborong salah satu bank pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, saham BBRI pun tercatat melesat 3,64% ke posisi Rp 4.550/saham.

Harga saham BBRI dibuka di posisi Rp 4.450/saham dan bergerak di kisaran Rp 4.410-4.550/saham, hingga akhirnya ditutup di batas pergerakan saham perusahaan.

Turnover BBRI pada penutupan Jumat, tercatat Rp 1,36 triliun, dan kapitalisasi pasar mencapai Rp 689,5 triliun. Berdasarkan catatan RTI, asing memborong saham BBRI senilai Rp 1 triliun (35,27%). Sementara investor domestik terlihat lebih banyak aksi jual senilai Rp 784,5 miliar.

Sejak awal 2022, saham BBRI menyentuh titik tertinggi dibandingkan pada hari pertama perdagangan di awal tahun, di posisi Rp 4.180/saham. Artinya dibandingkan awal tahun (year to date/ytd) saham BBRI melesat hampir 9%, pada perdagangan kemarin.

Pada penutupan perdagangan sentimen pelaku pasar mulai membaik setelah kecemasan akan terjadinya perang lebih besar di Ukraina mereda.

Dalam pidatonya kemarin, Presiden AS Joe Biden tidak mengambil tindakan militer merespon invasi Rusia ke Ukraina, ia hanya memberikan sanksi ekonomi ke Rusia.

"Hari ini saya mengizinkan sanksi tambahan yang lebih kuat, dan pembatasan apa saja yang bisa diekspor ke Rusia. Ini akan membebani ekonomi Rusia secara langsung dan dari waktu ke waktu," kata Biden sebagaimana diwartakan CNBC International.

Selain itu, Biden juga mengizinkan penambahan pasukan NATO untuk siaga di Jerman guna memperkuat pertahanan Eropa. Sementara itu Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak akan merusak perekonomian dunia.

"Rusia masih merupakan bagian dari perekonomian dunia. Kami tidak akan membahayakan sistem perekonomian dunia selama kami menjadi bagian di dalamnya," kata Putin.




(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Paling Banyak Diborong Asing, Saham BBRI Ditutup Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular