Asing "Amankan" Duit di Indonesia, IHSG Siap Melesat Lagi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ambrol hingga 2,5% pada perdagangan Kamis kemarin akibat invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Tetapi yang menarik, investor asing justru masih terus memborong saham di dalam negeri yang membuat IHSG memangkas pelemahan dan berakhir di 6.912,477, melemah 1,5%.
Investor asing kemarin tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 821 miliar di pasar reguler. Ditambah pasar nego dan tunai totalnya menjadi Rp 881 miliar. Sebelumnya net buy juga tercatat sekitar Rp 2,3 triliun dalam 3 hari di pekan ini, dan dalam 2 minggu sebelumnya Rp 10 triliun. Sepanjang tahun ini net buy tercatat lebih dari Rp 22 triliun.
Aksi borong tersebut berpeluang berlanjut pada perdagangan Jumat (25/2) yang bisa membuat IHSG rebound. Apalagi, bursa saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan pergerakan yang menakjubkan.
Indeks Dow Jones yang sebelumnya jeblok 859 poin mampu berbalik menguat 92,07 poin atau 0,28%. S&P 500 di awal perdagangan Kamis waktu setempat merosot 2,6% sebelum berbalik menguat 1,5%. Nasdaq yang paling impresif, mampu melesat 3,3% setelah sebelumnya anjlok 3,5%.
Pelaku pasar melakukan aksi buy on dip pada beberapa saham yang sudah merosot tajam. Selain itu, pasar juga sedikit lega invasi yang dilakukan Rusia tidak direspon dengan aksi militer oleh Presiden Joe Biden.
Dalam pidatonya kemarin, Biden memberikan sanksi ekonomi ke Rusia.
"Hari ini saya mengizinkan sanksi tambahan yang lebih kuat, dan pembatasan apa saja yang bisa diekspor ke Rusia. Ini akan membebani ekonomi Rusia secara langsung dan dari waktu ke waktu," kata Biden sebagaimana diwartakan CNBC International.
Selain itu, Biden juga mengizinkan penambahan pasukan NATO untuk siaga di Jerman guna memperkuat pertahanan Eropa.
Secara teknikal, jebloknya IHSG kemarin melihat indikator Stochastic pada grafik harian dan 1 jam keluar dari wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic 1 jam bahkan nyaris mencapai oversold, sehingga tekanan turun bisa lebih terbatas.
IHSG kini berada di dekat support 6.800, jika kembali ditembus ada risiko turun ke kisaran 6.770 hingga 6.750. Area 6.735 menjadi support kuat pada hari ini.
Sementara jika mampu bertahan di atas 6.800, IHSG berpeluang menguat ke 6.840 sebelum menuju 6.870.
IHSG di pekan ini hampir mencapai target penguatan di 6.950 dari pola Rectangle yang dibentuk sejak Oktober lalu.
Batas atas pola ini berada di kisaran 6.735, dan batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510, artinya ada jarak sekitar 215 poin dari level tersebut ke batas atas.
Selama bertahan di atasnya, target penguatan IHSG sebesar 215 poin ke 6.950.
IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.
Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)