
Bukan Hanya Pangan, Krisis Ini Juga Bakal Mengintai!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dikabarkan sudah final akan menyerang Ukraina secara penuh. Amerika Serikat (AS) mengatakan Presiden Vladimir Putin itu sedang persiapan akhir untuk menempatkan pasukan guna "invasi penuh".
Jika perang benar-benar terjadi dampaknya tak hanya ke ekonomi, namun akan mempengaruhi pasokan dan harga komoditas energi di dunia.
Ini karena Rusia yang memiliki pengaruh besar terhadap ketersediaan energi di dunia seperti minyak mentah, gas bumi, dan batu bara.
Bahkan jika pasokan dari Rusia macet karena perang, bisa terjadi krisis energi dunia.
MIGAS
Rusia adalah raja minyak dan gas (migas) dunia. Jika Rusia tidak bisa memenuhi kebutuhan dunia akan minyak dan gas akibat perang, maka pasokan dunia bisa langka. Sebab Rusia memegang peran strategis terhadap ketersediaan migas dunia.
Menurut BP Statistics Review, seperempat lebih kebutuhan gas dunia dipasok oleh Rusia. Tepatnya, Rusia memiliki 26,2% pangsa ekspor di seluruh dunia dengan jumlah 197,7 miliar meter kubik.
Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia dengan kontribusi mencapai 16,6% produksi gas alam pada tahun 2020 dengan jumlah 638,5 miliar meter kubik. Cadangannya mencapai 1.320,5 miliar meter kubik, setara dengan 19,9% cadangan dunia.
Gas Rusia banyak mengalir ke Eropa dengan besaran 167,7 miliar meter kubik pada tahun 2020. Jumlah ini setara 37,5% total impor gas alam Eropa.
Sementara itu, Rusia adalah negara nomor empat eksportir terbesar minyak mentah di dunia dengan pangsa pasar 11,4% terhadap total pasokan minyak dengan rata-rata ekspor 8 juta barel per hari (bph) selama sepuluh tahun terakhir, mengutip data BP Statistic.
Paling banyak ekspor minyak Rusia ke Eropa. Besarannya adalah 138,2 juta ton pada tahun 2020. Jumlah ini setara 29% total impor minyak Eropa yaitu 475,9 juta ton setahun.
Sementara di urutan kedua ditempat China dengan jumlah minyak yang dikirim Rusia mencapai 83,4 juta ton.
Produksi minyak Rusia mencapai 10,7 juta bph atau setara 12,1% produksi dunia. Jumlah ini menempatkan Rusia duduk di peringkat 3 produsen minyak mentah dunia terbesar. Sedangkan cadangan terbukti minyak mentah Rusia mencapai 107,8 juta barel.
Saat pasokan migas dari Rusia terganggu, kelangkaan akan terjadi dan harga minyak dan gas akan melejit. Dampaknya adalah tingginya harga enaergi seperti listrik untuk kebutuhna rumah tangga dan industri. Inflasi pun akan karena harga kebutuhan pun turut melambung.
Saat harga minyak dan gas naik, dampaknya akan menjalar ke komoditas lain. Salah satunya adalah batu bara sebagai barang subtitusi energi.