Analisis Teknikal Sesi II

Asing Borong Saham di RI Saat Rusia Perang, IHSG Bangkit?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 24/02/2022 12:23 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina membuat sentimen pelaku pasar global memburuk, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga jeblok hingga 1,63% ke 6.807,443 pada perdagangan sesi I.

Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengumumkan operasi militer di Ukraina demi membela separatis di timur negeri itu. Putin sendiri mengakui kedua wilayah itu, Donestk dan Luhansk, merdeka dari Ukraina Senin.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat.


Pasca pengumuman tersebut, tentara Rusia memborbardir Ukraina, ledakan dilaporkan terjadi berkali-kali di ibu kota Kyiv.

Meski demikian, investor asing masih terus mengoleksi saham-saham di dalam negeri.

Pada perdagangan sesi I, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 588 miliar di pasar reguler. Ditambah pasar nego dan tunai totalnya menjadi Rp 670 miliar. Sebelumnya net buy juga tercatat sekitar Rp 2,3 triliun, dalam 2 minggu sebelumnya Rp 10 triliun.

Investor asing yang masih memborong saham di dalam negeri saat sentimen pelaku pasar global memburuk akibat perang tentunya menjadi kabar baik, dan berpeluang membuat IHSG memangkas pelemahan di sesi II.

Secara teknikal, jebloknya IHSG membuat melihat indikator Stochastic pada grafik harian dan 1 jam keluar dari wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic 1 jam bahkan nyaris mencapai oversold, sehingga tekanan turun bisa lebih terbatas.

IHSG kini berada di support 6.800, jika kembali ditembus ada risiko turun ke kisaran 6.770 hingga 6.750.

Sementara jika mampu bertahan di atas 6.800, IHSG berpeluang memangkas pelemahan ke 6.840 sebelum menuju 6.870.

Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

IHSG di pekan ini sebenarnya hampir mencapai target penguatan di 6.950 dari pola Rectangle yang dibentuk sejak Oktober lalu.

Batas atas pola ini berada di kisaran 6.735, dan batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510, artinya ada jarak sekitar 215 poin dari level tersebut ke batas atas.

Selama bertahan di atasnya, target penguatan IHSG sebesar 215 poin ke 6.950.

IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.

Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Abaikan Sejenak Isu Trump, IHSG Melenggang ke Zona Hijau