Eits...Bursa Eropa Abaikan Ketegangan Rusia vs Ukraina
Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak berada di zona hijau pada perdagangan Rabu (23/2/2022), di mana investor global masih mengamati perkembangan tensi di Ukraina.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi naik sebanyak 0,8%, di mana saham emiten otomotif melonjak 2% yang memimpin kenaikan sektor dan mayoritas saham berada di zona positif.
Indeks DAX Jerman menguat 54,56 poin (+0,37%) ke 14.747.56 dan indeks CAC Prancis terapresiasi 0,96%. Hal yang serupa terjadi, indeks FTSE Inggris naik 0,16% ke level 7.505,94.
Pasar global diguncang oleh beberapa kejadian di Eropa pekan ini setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan militernya ke dua wilayah di timur Ukraina. Pergerakan tersebut mengekor pengumuman Putin pada hari Senin (21/2) bahwa dua wilayah tersebut ingin memisahkan diri dari Ukraina.
Negara Eropa dan Inggris mengumumkan sanksi terhadap Rusia kemarin dan diikuti oleh Amerika Serikat (AS), di mana Presiden AS Joe Biden mengumumkan tahap pertama sanksi yang menargetkan bank-bank, utang negara, dan tiga individu Rusia.
Kontrak berjangka (futures) indeks bursa saham AS kemarin menguat tipis setelah indeks S&P 500 berakhir di zona koreksi dipicu oleh eskalasi tensi antara Rusia dan Ukraina.
Namun, beberapa analis mengatakan bahwa prediksi jika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya mulai Maret menjadi tidak terlalu jelas ketika Rusia meneruskan invasinya ke Ukraina. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun jatuh di bawah 2% di mana investor beralih ke aset safe haven.
Musim rilis kinerja keuangan di zona Eropa akan dirilis oleh Wolters Kluwer (perusahaan jasa informasi di Belanda), Rio Tinto (perusahaan tambang dunia di Inggris), Uniper (perusahaan utilitas energi di Jerman), Danone, Henkel dan Aston Martin Lagonda.
Barclays merilis kinerja keuangan dan laba bersihnya telah melampui ekspektasi pasar yang berhasil meningkat empat kali lipat, didorong oleh kinerja divisi perbankan dan investasi.
Selain itu, data indeks sentimen konsumen di Jerman akan dirilis hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)