Mantap! Freeport Kerek Volume Produksi Emas Tahun Ini

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 22/02/2022 19:12 WIB
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Freeport Indonesia mengungkapkan, target produksi emas pada tahun ini naik menjadi 1,6 juta ounce/oz emas, dari 1,3 juta ounce/oz pada 2021.

Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas menjelaskan, kenaikan target produksi emas di tahun ini seiring kapasitas tambang bawah tanah yang digarap Freeport Indonesia telah mencapai 100%.

"Planning-nya sudah seperti itu dan beruntung sekali harga emas sedang naik sehingga kami bisa mendapatkan wind fall," jelas Tony kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/2/2022).



Adapun capital expenditure atau belanja modal yang disiapkan adalah sebesar US$ 2,5 miliar untuk mengejar 1,6 juta per ounce pada tahun ini.

Tony juga menjelaskan, berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk kegiatan eksplorasi hanya akan berlangsung hingga 2041.

Sehingga eksplorasi yang dilakukan Freeport Indonesia saat ini sampai dengan 2041 tersebut adalah hanya untuk eksplorasi detail untuk menamang jumlah cadangan yang dimiliki sekarang.

Dengan jumlah cadangan yang ada saja, Tomy mengklaim, sebenarnya Freeport Indonesia bisa menambang hingga 2050.

"Jadi, karena kami izinnya sampai 2041, saat ini kami tidak melakukan eksplorasi lanjutan untuk mendapatkan cadangan-cadangan baru lagi, karena cadangan yang ada sudah cukup sampai 2041 bahkan bisa lebih," jelasnya.

Dari sisi hilirisasi, Freeport Indonesia tengah fokus membangun dan menyelesaikan proyek smelter tembaga baru dan sedang dibangun precious metal refinery atau pengolahan logam berharga mulai yakni emas dan perak.

Nantinya, kata Tony Freeport Indonesia akan memproses seluruh konsentrat yang berjumlah sekira 3 juta ton per tahun ini di dalam negeri, baik tembaga, emas, dan perak yang akan dimurnikan di dalam negeri.

"Sehingga nanti produk akhir smelter ini katoda tembaga, emas batangan, dan perak batangan kira-kira produk akhirnya. [...] Sehingga diharapkan industri hilir yang menggunakan tembaga dan emas tersebut bisa lebih tumbuh di dalam negeri," jelasnya.



(cap/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran-Israel Bikin Harga Komoditas Naik, RI Diuntungkan?