
Ngamuk! Harga Timah Rekor Lagi, China & RI jadi Pemicu

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia mengukir rekor harga baru pada perdagangan hari ini setelah laporan penurunan produksi di negara utama produsen timah China dan Indonesia.
Pada Selasa (22/2/2022) pukul 14.55 WIB harga timah tercatat US$ 44.400/ton, naik tipis 0,56% dibandingkan posisi kemarin.
Produksi timah global berjuang untuk mempertahankan pasokan timah rafinasi yang memadai untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat di tengah pandemi.
Sementara itu, Persediaan di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) per 19 Februari tercatat 2.360 ton, turun 4,75% dari puncak persediaan 2.475 ton pada 3 Februari. Persediaan yang karena aksi 'penimbunan' oleh industri saat libur imlek yang lalu.
"Langkah-langkah terkait pandemi, termasuk penutupan dan pembatasan perbatasan, mempengaruhi produksi timah olahan di Myanmar, Indonesia, Malaysia, dan Rwanda. Pabrik peleburan ditutup sementara untuk perbaikan dan pemeliharaan tahunan di China dan Malaysia," catat USGS.
Menurut laporan USGS, 2 negara produsen timah terbesar dunia yaitu China dan Indonesia mengalami penurunan produksi. Masing-masing turun 7,7%year-on-year(yoy) menjadi 84.000 ton dan 25,4% (yoy) menjadi 53.000 ton.
![]() Timah |
Di sisi lain, konsumsi timah global meningkat di semua sektor termasuk timah alloy, solder, dan tinplate. Lantaran peningkatan permintaan untuk barang elektronik dan konsumen sejak pandemi Covid-19 merebak.
Hal ini membuat harga timah meroket 91% sepanjang 2021dan melesat 13,74% pada awal tahun 2022.
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Pakai Batu Bara Australia, Harga Timah Melesat