Siap Rights Issue, Bagaimana Peluang bank bjb Setelahnya?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Rabu, 23/02/2022 09:33 WIB
Foto: Dok bank bjb

Jakarta, CNBC Indonesia - Guna mendukung ekspansi kredit di tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) siap melakukan aksi korporasi di kuartal I-2022. Hal tersebut dilakukan melalui skema Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.

Rencananya, saham baru yang akan dilepas dalam rights issue bank bjb adalah sebanyak- banyaknya 925 juta lembar saham seri B atau setara dengan sebanyak-banyaknya 9,40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, hal tersebut berfungsi untuk dapat meningkatkan penetrasi kredit perusahaan di tahun ini.


"Rights issue merupakan langkah tepat untuk memperkuat permodalan Perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan penetrasi kredit Perusahaan di tahun ini. Skema ini dilakukan dengan harga yang akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar Perusahaan," ujar Yuddy belum lama ini.

Dia menjelaskan, rencana rights issue ini telah disetujui dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021. Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan.

Bank berkode BJBR ini berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bernilai tambah dalam mengelola dan menjaga brand demi menjaga kepercayaan para nasabah, serta pemegang saham.

"Prestasi yang diraih akan membuat bank bjb semakin bersemangat untuk terus mendorong kinerja menjadi semakin lebih baik. Penghargaan ini menunjukkan bahwa BJBR adalah brand yang sukses dikenal, dipercaya, dan dicintai, hal ini sangat bernilai bagi perusahaan," ujar Yuddy.

Selain rencana rights issue, bank bjb juga bersiap melakukan RUPS Tahunan Tahun Buku 2021. Pada RUPS Tahunan biasanya perusahaan akan memutuskan pembagian dividen untuk laba 2021. Secara historis BJBR merupakan salah satu bank yang membagikan dividen besar dalam beberapa tahun terakhir dengan kisaran 60% dari laba.

Untuk tahun buku 2020, bank bjb telah menebar dividen senilai Rp 941,97 miliar atau setara dengan 56% dari laba bersih tahun tersebut senilai Rp 1,7 triliun. Adapun dividen yang dibagikan kepada pemegang saham yakni Rp 95,74 per lembar saham.

Pada RUPS Tahunan ini pun investor bisa mengantisipasi besaran dividen yang rutin disebar setiap tahunnya oleh bank bjb. Apalagi pada tahun lalu, ekonomi Indonesia mulai bangkit dan kinerja perbankan pun mulai terkerek naik.

Berdasarkan laporan keuangan per November 2021, bank bjb membukukan laba bersih senilai Rp 1,8 triliun. Lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yaitu Rp 1,4 triliun.

Sementara itu, capaian laba bersih hingga November ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang sebesar Rp 6,9 triliun. Tumbuh 20,28% dibandingkan 2020, yakni Rp 5,7 triliun.

"Kinerja yang baik ini kami harap dapat memberikan nilai lebih kepada seluruh stakeholders, khususnya pemegang saham. Mengingat kami akan melakukan rights issue dalam waktu dekat," ujar Yuddy.

Selain aksi korporasi, dalam waktu dekat BJBR juga akan melakukan kerja sama dengan Perusahaan IT berskala internasional demi memperkuat pondasi digital dan membangun ekosistem digital yang lebih massif.

Selain itu, Yuddy mengungkapkan bahwa pencapaian BJBR tidak terlepas dari capaian di 2021. Sejak tahun lalu ekosistem digital bank bjb terus tumbuh dan semakin luas sehingga berdampak pada pendapatan fee based income yang naik signifikan.

Bukan cuma itu, baru-baru ini bank bjb meraih penghargaan Top 100 Most Valuable Brands. Penghargaan bergengsi tersebut menjadi bukti komitmen BJBR untuk terus mengukir prestasi serta tumbuh dan berkembang. BJBR meraih penghargaan karena berhasil mengelola brand sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Aspal Tertekan, Kontrak Baru Tetap Mengalir