Analisis Teknikal

Investor Asing Borong Saham Terus, IHSG Bangkit di Sesi II?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 February 2022 12:03
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot 1% pada perdagangan sesi I Selasa (22/2). Tetapi kemerostan tersebut berhasil dipangkas dan berakhir di Rp 6.647,786, melemah 0,8%.

Meski demikian, investor asing masih belum berhenti memborong saham di dalam negeri. Sepanjang sesi I aksi beli bersih (net buy) tercatat lebih dari Rp 300 miliar di pasar reguler. Kemarin net buy tercatat sebesar Rp 706 miliar, dan dalam 2 minggu sebelumnya sekitar Rp 10 triliun.

Aksi net buy tersebut bisa berdampak positif ke IHSG, meski tekanan juga cukup besar akibat eskalasi tensi geopolitik antara Rusia dengan Ukraina yang turut menyeret Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

Presiden Rusia, Valdimir Putin pada Senin malam waktu setempat mengumumkan mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina, yakni Donestk dan Luhansk.

"Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donestsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin sebagaimana diwartakan CNBC International.

Putin juga mengerahkan pasukannya ke wilayah tersebut untuk "menjaga perdamaian".

Sementara itu Amerika Serikat (AS) langsung menanggapi langkah Putin tersebut. Jen Paski salah satu perjabat di Gedung Putih mengatakan Presiden AS, Joe Biden, akan menandatangani perintah eksekutif yang melarang investasi, perdagangan dan pembiayaan oleh warga AS atau sebaliknya dari wilayah Donetsk dan Luhansk.

Sanksi yang diberikan tersebut tentunya bisa memanaskan hubungan AS dengan Rusia, belum lagi negara-negara Eropa yang kemungkinan akan mengambil langkah serupa.
Hal ini bisa membuat tensi geopolitik masih tereskalasi yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk.

Secara teknikal, indikator Stochastic pada grafik harian dan 1 jam masih berada di wilayah jenuh beli (overbought), membuat IHSG terkoreksi pada hari ini.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Koreksi IHSG sempat melewati target hari ini di 6.840, tetapi setelahnya IHSG berhasil memangkas pelemahan. Selama bertahan di atas level tersebut, IHSG berpeluang bangkit menuju ke 6.900 lagi.

Sementara jika 6.840 kembali ditembus, IHSG berisiko turun menuju 6.810 hingga 6.800.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

IHSG kemarin hampir mencapai target penguatan pola Rectangle yang dibentuk sejak Oktober lalu.

Batas atas pola ini berada di kisaran 6.735, dan batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510, artinya ada jarak sekitar 215 poin dari level tersebut ke batas atas.
Selama bertahan di atasnya, target penguatan IHSG sebesar 215 poin ke 6.950.

IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.

Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular