
Tensi Rusia-Ukraina Panas (Lagi), Perak Makin Laku!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak terpantau melemah tipis setelah kemarin melesat 1,14%. Laju perak ditopang oleh tensi Rusia dan Ukraina yang kembali memanas setelah adanya baku tembak.
Pada Jumat (18/2/2022) pukul 8.49 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,8/ons, turun tipis 0,04% dibanding posisi kemarin.
Harga perak dunia menguat setelah terjadi kontak senjata antara tentara Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia kemarin pagi. Konflik Ukraina dengan kelompok ini sudah terjadi bertahun-tahun, tetapi sangat mungkin dijadikan salah satu alasan oleh Rusia untuk masuk ke Ukraina.
MengutipReuters, baik pemerintah maupun pemberontak saling menuduh masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata.
"Beberapa provokasi direncanakan hari ini, kami memperkirakannya dan mengira bahwa perang telah dimulai," kata seorang penduduk desa Stanytsia Luhanska, Dmytro.
Hal ini semakin menimbulkan kekhawatiran Barat akan potensi serangan Rusia ke Ukraina. Sebelumnya AS dan NATO menuding Rusia bersiap melakukan invasi dengan menempatkan 100.000 lebih pasukan di perbatasan Ukraina, meski Moskow membantah dan meluncurkan sejumlah foto dan video monarki pasukan.
Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga masih meyakini bahwa Moskow akan segera menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan. Sekarang negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu tinggal mencari alasan yang tepat untuk itu.
"Kami meyakini bahwa mereka (Rusia) akan segera melakukan operasi jika sudah ada alasan. Setiap laporan yang kami miliki adalah mereka bersiap pergi ke Ukraina dan menyerang Ukraina. Perasaan saya ini akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," tegas Joseph 'Joe' Biden, Presiden AS, seperti dikutip dari Reuters.
Pasar (dan seluruh dunia) dibikin kian cemas. Sepertinya ancaman Perang Dunia III belum sirna. Beberapa hari lalu Rusia mengklaim telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, tetapi klaim itu dianggap cuma pepesan kosong.
Ketegangan ini membuat aset safe haven seperti perak kembali dilirik. Sebab aset safe haven memiliki laju harga yang stabil bahkan menguat ketika terjadi krisis seperti perang.
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi AS Tinggi, Perak Malah Dilego