Analisis Teknikal

IHSG Lagi Kuat-Kuatnya, Awas Koreksi Mengintai di Sesi II

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 16/02/2022 12:47 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,46% di perdagangan sesi I ke 6.839,055. Meredanya ketegangan di Eropa Timur setelah Rusia menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina membuat bursa saham global menghijau.

Investor asing masih terus melakukan aksi beli di bursa saham Indonesia. Sepanjang sesi I tercatat net buy sebesar Rp 271,57 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,73 triliun.

Dari lantai bursa, sebanyak 318 emiten tercatat menguat di paruh pertama perdagangan hari ini, 186 emiten melemah dan sisanya stagnan.


Melihat sentimen pelaku pasar yang sedang bagus, IHSG tentunya bisa melanjutkan penguatan di perdagangan sesi II, meski demikian ada risiko koreksi IHSG jika melihat faktor teknikal.

IHSG akhirnya kembali berada di atas pola Rectangle yang dibentuk sejak Oktober lalu. Level ini bisa menjadi kunci pergerakan IHSG di pekan ini. 

Batas atas pola ini berada di kisaran 6.735, dan batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510, artinya ada jarak sekitar 215 poin dari level tersebut ke batas atas.
Selama bertahan di atasnya, ke depan IHSG berpeluang naik sebesar 215 poin ke 6.950.

Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv 

Apalagi IHSG IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.

Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian dan 1 jam mulai masuk lagi ke wilayah jenuh beli (overbought). 

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya, risiko koreksi IHSG masih cukup besar di sesi II, apalagi jika tertahan di bawah resisten 6.840. IHSG bersiko terkoreksi ke 6.800, sebelum menuju ke 6.770 jika level tersebut dilewati.

Sementara jika mampu bergerak konsisten di atas resisten 6.840, IHSG berpeluang meguat lebih lanjut menuju rekor tertinggi sepanjang masa 6.874,351 yang dicapai pada Kamis pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Abaikan Sejenak Isu Trump, IHSG Melenggang ke Zona Hijau