Produk Binomo Dilarang, RANS Suntik Emiten Erick Thohir
Jakarta, CNBC Indonesia - Meredanya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina menjadi sentimen positif yang direspons oleh pelaku pasar.
Hal ini membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat pada perdagangan Selasa kemarin (15/2) sebesar 1,08% ke level 6.807,49 dengan nilai transaksi Rp 13,65 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 968,08 miliar.
Di sisi lain, penguatan IHSG juga ditopang sentimen positif dari rencana pemerintah yang tidak akan melakukan pengetatan aktivitas masyarakat lebih jauh, karena virus Omicron terbukti tidak memicu tingkat keparahan yang membahayakan fasilitas kesehatan dalam skala besar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu ini (16/2/2022):
1.Fantastisnya Dana Jamsostek Rp 500 T & JHT Buruh yang Ditahan
Polemik aturan Menteri Tenaga Kerja mengenai pencairan jaminan hari tua (JHT) baru bisa dilakukan pada usia pekerja 56 tahun menuai protes keras khalayak pekerja.
Tak ayal, muncul gerakan publik melakukan petisi secara daring untuk membatalkan Permenaker No.2 Tahun 2022 yang bakal diberlakukan pada Mei tahun ini.
Pengamat ekonomi Yanuar Rizky menilai, keputusan Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan peraturan yang baru berlaku efektif mulai Mei 2022 itu disebabkan salah satunya karena meningkatnya tekanan terhadap arus kas BPJS Ketenagakerjaan.
Bila dilihat berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan tahun 2020, tercatat selama masa pandemi Covid-19, terjadi peningkatan beban klaim dan menyedot arus kas sepanjang tahun 2020 sebesar 226,37% lebih tinggi dari 2019. Tercatat, pada tahun 2020, jumlah klaim, pencairan JHT, naik 22,23% di tahun 2020 dibandingkan dengan 2019.
"Jadi, kalau dari situ kita melihat, dapat kita dapatkan akar perubahan klaim di Peraturan Menaker ya karena tekanan besar PHK, menciptakan tekanan arus kas kelembagaan," kata Yanuar, Selasa (15/2/2022).
2.BNI Buat Ekosistem Metaverse
Tren dunia digital metaverse terus digandrungi saat ini. Tidak ketinggalan, emiten bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), bakal terjun dengan membangun ekosisem di metaverse.
Direktur IT & Operasi BNI, Y.B Hariantono mengungkapkan, saat ini dunia metaverse terus berkembang dan semua orang di dunia sedang berbondong-bondong ke arah sana.
"Tidak terkecuali BNI. Kita yang yang punya based nasabah milenial dan kita pun secara demografi staf profesional muda, kita menyambut dunia metaverse," kata Hariantono, Selasa (15/2/2022).
Sebagai langkah awal, BNI bekerja sama dengan WIR Grup, yang saat ini mempunyai ekosistem metaverse di Indonesia.
3.Peringatan Buat Influencer! OJK Larang Jual Produk Binomo Cs
Menyikapi banyaknya penipuan berkedok judi online dan ponzi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan para influencer - sebutan bagi mereka yang berpengaruh di media sosial, biasanya memiliki jumlah pengikut yang signifikan - bahwa OJK tidak pernah mengeluarkan izin binary option dan robot trading forex.
Peringatan tersebut diberikan OJK agar para influencer dalam memasarkan produk dan layanan jasa keuangan selalu memastikan terlebih dahulu legalitas dari pihak berwenang agar masyarakat tidak terjebak dalam investasi bodong dan ilegal.
Melalui akun sosial media resminya, OJK juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati apabila ditawari investasi dengan memastikan terlebih dahulu legalitas perusahaan serta produk yang ditawarkan.
4.Raffi Ahmad Investasi di Noice Rp 36 M, Saham MARI Lompat 8%
RANS Entertainment, perusahaan yang didirikan oleh artis dan pebisnis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, resmi menjadi investor baru aplikasi konten audio milik PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), Noice.
Informasi ini turut dibenarkan Direktur Keuangan MARI, Natalina Sindhikara, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Iya benar, PT Rans Entertainmen Indonesia memiliki Noice secara tidak langsung," kata Natalina dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Selasa (15/2).
RANS Entertainment tercatat telah melakukan penyetoran modal senilai US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 35,75 miliar kepada Noice.
Meski RANS sudah menjadi bagian dari pemegang saham, namun MARI tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan saham sebesar 45,08%.
"Tambahan setoran modal dari RANS Entertainmen akan dipergunakan untuk pengembangan usaha NOICE dari sisi content dan teknologi," katanya.
(sys/vap)