Asing Lanjut Borong Saham, IHSG Bisa Cetak Rekor Lagi nih!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 February 2022 07:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing sejak pekan lalu rajin memborong saham di dalam negeri, alhasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencatat penguatan 1% lebih ke 6.807,497.

IHSG kini berjarak 0,98% dari rekor tertinggi sepanjang masa 6.874,351 yang dicapai pada Kamis pekan lalu. Melihat posisi tersebut, IHSG tentunya punya peluang memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa pada hari ini, Rabu (16/2), apalagi jika investor asing kembali memborong.

Kemarin investor asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 615 miliar di pasar reguler, dan nyaris Rp 1 triliun jika ditambah dengan pasar nego dan tunai.
Di awal pekan net buy di pasar reguler tercatat sebesar Rp 170 miliar, sementara sepanjang pekan lalu lebih dari Rp 7 triliun.

Sentimen dari eksternal yang biasanya memberikan tekanan bagi IHSG kini sudah berbalik positif. Sebabnya, tensi di Eropa Timur sudah mulai mereda.

Laporan terbaru menyebutkan beberapa tentara Rusia yang berada di dekat Ukraina diminta kembali ke pangkalan setelah menyelesaikan latihan.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pasukan tersebut telah menyelesaikan latihan perang dan " telah mulai mengemas peralatan mereka ke menggunakan kereta dan truk, serta mulai bergerak ke pangkalan militer mereka hari ini."

Kabar tersebut memberikan sentimen positif ke pasar finansial global, terlihat dari bursa saham Eropa hingga Amerika Serikat yang menguat kemarin, yang tentunya bisa menjalar ke pasar Asia hari ini.

Secara teknikal IHSG akhirnya kembali berada di atas pola Rectangle yang dibentuk sejak Oktober lalu. Level ini bisa menjadi kunci pergerakan IHSG di pekan ini. 

Batas atas pola ini berada di kisaran 6.735, dan batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510, artinya ada jarak sekitar 215 poin dari level tersebut ke batas atas.
Selama bertahan di atasnya, ke depan IHSG berpeluang naik sebesar 215 poin ke 6.950.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Apalagi IHSG IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.

Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.

Untuk hari ini, resisten terdekat berada di kisaran 6.840, jika ditembus IHSG berpeluang memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa lagi.

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian dan 1 jam mulai masuk lagi ke wilayah jenuh beli (overbought)

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya, risiko penurunan IHSG masih cukup besar, dengan support terdekat berada di kisaran 6.770. Penembusan ke bawah level tersebut akan membawa IHSG turun menguji lagi 6.735.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular