Pengendali Baru Muamalat, Waskita Siap Jual Lima Ruas Tol

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Selasa, 15/02/2022 08:18 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina menjadi kekhawatiran pelaku pasar.

Alhasil, bursa saham Tanah Air harus berakhir di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (14/2/2022) dengan pelemahan 1,19% ke level 6.734,48.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi mencapai Rp 12,42 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 402,95 miliar.


Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa (15/2/2022):

1.OJK Restui BPKH Jadi Pemegang Saham Pengendali Bank Muamalat

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan OJK Tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Selaku Calon Pemegang Saham Pengendali Bank Muamalat Indonesia.

Seperti dikutip dari siaran pers, Senin (14/2/2022), Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, ketetapan OJK ini menunjukkan BPKH selaku PSP Bank Mumalat dinilai mampu dan layak untuk mengembangkan dan melakukan transformasi mencapai kinerja yang kian positif.

BPKH resmi menjadi PSP Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group pada tanggal 15 dan 16 November 2021 lalu sebanyak 7,9 miliar saham atau setara dengan 77,42%.

2.Waskita (WSKT) Jual Lima Ruas Tol, Incar Rp 12 T

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana melakukan divestasi 4 sampai dengan 5 ruas tol yang dikelola oleh perseroan pada tahun ini.

Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, divestasi tersebut sejalan dengan upaya penyehatan keuangan Waskita dan melanjutkan tren divestasi pada tahun sebelumnya.

Tercatat, pada tahun 2021, Waskita melepas sebanyak 4 ruas tol antara lain, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (JMKT), Semarang-Batang (JSB), Cinere-Serpong (CSJ), dan tol Cibitung-Cilincing (CTP).

"Di 2022 kami merencanakan 4 sampai 5 ruas juga yang akan divestasi untuk ruas-ruas yang memang operasi penuh," kata Destiawan, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (14/2/2022).

3.Eks Komisaris KRAS: DPR Harusnya Bijak dalam Berbicara

Pernyataan maling teriak maling yang dilontarkan Anggota Komisi VII DPR, Bambang Haryadi saat rapat dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memicu reaksi beragam.

Salah satunya datang dari mantan Komisaris Krakatau Steel, Roy Maningkas. Menurutnya, apa yang dilontarkan Bambang sebagai anggota dewan tidaklah elok. Sebab, proyek pabrik baja tanur tiup (blast furnace) itu sudah terjadi jauh sebelum era Silmy menjabat, yakni pada periode 2012-2013. Sedangkan, Silmy baru didapuk menjadi pucuk pimpinan pada 2018 lalu.

Justru, menurutnya sudah banyak transformasi yang dilakukan emiten produsen baja dengan kode saham KRAS tersebut di bawah komando Silmy Karim.

"Bambang Haryadi itu hanya tahu sedikit soal transformasi KS, apa perubahan dan pencapaian yang dicapai oleh manajemen Krakatau Steel 3 tahun belakangan yang dari 8 tahunan rugi sekarang sudah 2 tahun terakhir profit. Sebagai anggota dewan, harusnya bijak bicara jangan asal bicara," kata Roy Maningkas, kepada CNBC Indonesia, Senin (14/2/2022).

4.BSDE Catat Prapenjualan Rp 7,7 Triliun Pada 2021

Emiten properti Grup Sinarmas dan pengembang kota mandiri BSD City, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat prapenjualan sebesar Rp 7,7 triliun pada tahun 2021, meningkat 10% dari target Rp 7 triliun yang ditetapkan sebelumnya.

Angka prapenjualan tersebut tumbuh 19% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya, yakni Rp 6,5 triliun. Hal itu terungkap dalam siaran pers perseroan yang dirilis, Senin (14/2/2022).

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE menjelaskan, hal ini merupakan pencapaian tersendiri mengingat situasi pandemi yang masih membatasi gerak roda perekonomian.

Adapun segmen residensial menjadi kontributor terbesar prapenjualan dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,2 triliun, setara kontribusi 68%. Pada tiga bulan terakhir 2021, BSDE mampu membukukan prapenjualan senilai Rp 1,645 triliun setara 24% dari target tahunan.


(sys/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi

Pages