
Pasca Reli 17 Hari, Saham Prajogo Pangestu Kena ARB Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten petrokimia milik pengusaha Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ambles hingga level auto rejection bawah (ARB) 7% pada lanjutan sesi I perdagangan Senin (14/2/2022).
Saham TPIA melanjutkan penurunan hingga ARB pada Jumat pekan lalu (11/2). Para investor tampaknya masih merealisasikan keuntungan atawa profit taking usai saham TPIA membukukan reli selama 17 hari tanpa putus.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.56 WIB, saham TPIA anjlok 6,73% ke Rp 9.350/unit, dengan nilai transaksi Rp 66,61 miliar dan volume perdagangan 7,05 juta saham. Sejak pagi, saham TPIA sempat menyentuh level terendahnya di Rp 9.325 per lembar.
Kendati melemah, investor asing masih melakukan beli bersih senilai Rp 16,76 miliar di pasar reguler pagi ini.
Pada Jumat minggu lalu, saham TPIA terjungkal hingga ARB 6,96%, memutus reli 17 hari beruntun.
Dengan ini, dalam sepekan, saham TPIA turun 6,52%. Namun, sejak awal tahun (ytd), saham ini melesat 27,30%.
Nilai kapitalisasi pasar saham TPIA saat ini mencapai Rp 202,22 triliun.
Dalam tanggapan kepada pihak bursa soal volatilitas transaksi saham, Rabu pekan lalu (9/2), manajemen TPIA mengaku, tidak terdapat informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
Selain itu, perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu.
"Sampai dengan tanggal surat ini kami sampaikan, Perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa," jelas pihak TPIA, dikutip CNBC Indonesia, Senin (14/2).
Berdasarkan data per 31 Januari 2022, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi saham pengendali TPIA dengan persentase 34,63%, lalu Prajogo Pangestu yang juga pengendali menguasai 7,78%.
Selain kedua nama di atas, Marigold Resources Pte juga menjadi pengendali saham TPIA dengan kepemilikan 3,92%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Prajogo Pangestu Rugi Tapi Harga Saham Melesat 365%, Ada Apa?