Bursa Saham Boleh Babak Belur, Harga CPO Terus Melenggang

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Senin, 14/02/2022 10:15 WIB
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik cukup tajam pada perdagangan pagi jelang siang hari ini. Sentimen perang dunia ketiga yang membuat pasar saham jatuh tidak mempengaruhi harga CPO dunia.

Pada Senin (14/2/2022) pukul 09:46 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 5.668/ton. Naik 1,7% dari pekan sebelumnya.

Perkembangan ini membuat harga CPO membukukan kenaikan 10,58% secara bulanan. Namun dalam sepekan terakhir, harga masih drop 0,78%.


Ke depan, bagaimanakah prospek harga CPO? Apakah tren kenaikan bisa berlanjut atau malah surut?

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO tetap netral dalam kisaran MYR 5.524-5.608/ton. Namun, harga CPO menembus di atas MYR 5.608/ton, maka akan menyebabkan kenaikan ke kisaran MYR 5.675-5.749/ton. Sementara penembusan di bawah MYR 5.524/ton dapat membuka jalan ke kisaran MYR 5.366-5.425/ton.

Source: Reuters

Mengacu kepada daily chart, harga CPO terlihat sideways dalam kisaran MYR 5.529-5.644/ton. Garis tren naik dan pola bullish engulfing memberikan sinyal yang bertentangan.

Source: Reuters

Dari sisi fundamentalnya, India telah memotong pajak atas impor minyak sawit mentah menjadi 5% dari 7,5%. Pertanian Infrastruktur dan Pembangunan Cess (AIDC) dan berlaku pada Minggu (13/2/2022) dan berakhir pada 30 September.

India mengimpor lebih dari dua pertiga kebutuhan minyak nabatinya dan telah berjuang untuk menahan kenaikan harga minyak lokal selama beberapa bulan terakhir. AIDC akan memperlebar kesenjangan antara CPO dan bea masuk minyak sawit olahan dan membuat penyulingan India lebih murah untuk mengimpor CPO. Ditambah, jelang pemilihan umum di Uttar Padesh (negara bagian terpadat di India) yang sangat sensitif terhadap inflasi harga pangan.

Tidak hanya itu, produsen minyak lain yang umumnya digunakan India untuk mensubsitusi minyak sawit mentah seperti minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari yang berasal dari Ukraina dan Rusia, berpeluang mengalami hambatan karena geopolitik di kedua negara tersebut sedang memanas hingga hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adu Strategi Sawit RI di Tengah Tekanan Ekonomi Global