Review Sepekan

Mata Uang Kripto Tertekan, Shiba Inu Jadi yang Tercuan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 February 2022 21:20
Infografis: Bandar Besar Uang Kripto Bitcoin
Foto: Infografis/Bandar Besar Uang Kripto Bitcoin/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto melemah sepanjang pekan ini, di tengah spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) bakal ekstra hawkish dalam melakukan transisi menuju kebijakan moneter ketat, sehingga menyusutkan likuiditas ke pasar kripto.

Harga Bitwise 10 Crypto Index Fund, reksa dana indeks yang mengacu pada pergerakan 10 mata uang kripto utama di dunia, tercatat anjlok 10,69% pada perdagangan Jumat (14/1/2022) menjadi 32,51.

Secara mingguan, posisi pada hari tersebut setara dengan koreksi sebesar 0,34% jika dibandingkan dengan penutupan Jumat akhir pekan lalu, yang berada di level 32,82. Penutupan akhir pekan ini kian membawanya jauh menembus level penutupan akhir 2021 pada 38,15.

Di dalam reksa dana indeks Bitwise, Bitcoin menyumbang 61,9% kapitalisasi pasarnya, atau menguat dari posisi bulan lalu sebesar 59,2%. Etherum berada di posisi kedua, sebesar 27,1%, diikuti Cardano, Solana, Avalanche, Polkadot, Polygon, Litecoin, Cosmos, dan Chainlink.

Jika dirunut lebih jauh, di antara 100 mata uang kripto berkapitalisasi pasar terbesar yang terdata oleh Coinmarketcap, reli harga terbesar sepanjang 7 hari terakhir ini dibukukan oleh Shiba Inu (SHIB) yakni sebesar 29,84% menjadi Rp 0,42/keping pada pukul 19:00 WIB.

Sebaliknya, koin BORA (berkode BORA) menjadi mata uang kripto yang harganya ambruk terparah, yakni sebesar 21,79% menjadi Rp 14.631,65 per keping. Kapitalisasi pasarnya di seluruh dunia mencapai Rp 12,6 triliun.

SHIB adalah token digital berbasis mata uang kripto Ethereum, yang dikembangkan oleh programmer anonim dengan nama alias Ryoshi sebagai alternatif Dogecoin (DOGE), koin yang populer dan diburu berawal dari meme iseng.

Tak seperti Bitcoin yang dirancang langka, Shiba Inu yang diluncurkan pada Agustus 2020 tersebut diciptakan berlimpah dengan suplai mencapai 1 kuadriliun.

Sementara itu, Mina adalah token yang dirilis oleh Mina Protocol pada April 2021. Mina protokol sendiri adalah blockchain yang didirikan oleh Evan Shapiro dan Izaak Meckler pada 2017.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngalahin Harga Batu Bara, Aset Ini Meroket 220% Cuma Sepekan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular