Harap Tenang, IHSG Masih Bertahan di Level Psikologisnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,12% di level 6.815,61 pada perdagangan Jumat (11/2/2022)

Indeks konsisten bergerak di zona merah sepanjang perdagangan terakhir pekan ini. Nilai ttansaksi mencapai Rp 11.4 triliun.

Meski IHSG melemah namun asing masih tetap getol masuk ke saham-saham domestik dengan net buy jumbo sebesar Rp 783 miliar di pasar reguler.

Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham TLKM dan BMRI dengan net buy sebesar Rp 177 miliar dan Rp 126 miliar.

Baca: IHSG Bakal Tembus 7.000 di Februari, Ini Saham Pendulang Cuan

Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing adalah ANTM dan UNVR dengan net sell lebih dari Rp 40 miliar.

Sentimen tak sedap datang dari AS. Bursa saham Wall Street kembali terbenam di zona merah. Indeks Dow Jones ambles 1,47% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing ambles 1,81% dan 2,10%.

Koreksi tajam yang terjadi di bursa saham New York merespons rilis data inflasi AS bulan Januari 2022. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS tercatat naik 7,5% year on year (yoy).

Angka inflasi di bulan Januari 2022 tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar di kisaran 7,2% yoy. Dengan kenaikan inflasi yang tajam, pelaku pasar mulai mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih agresif dari the Fed.

Hal ini tercermin dari kontrak futures Fed Fund Rate untuk bulan Maret 2022 yang menunjukkan probabilitas the Fed menaikkan suku bunga acuan langsung 50 bps naik menjadi 81,2%.

Di sisi lain yield US Treasury atau obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga naik ke atas 2% untuk pertama kalinya sejak pandemic.

Dari dalam negeri kasus Covid-19 juga terus membumbung tinggi. Kasus harian di dalam negeri tembus angka 40.618 dengan DKI Jakarta menyumbang lebih dari seperempatnya di angka 11.090 kasus.

(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000