Sudah Melesat 55%, Hati-hati Saham Ini Masuk Radar Bursa!
Aldo Fernando, CNBC Indonesia
11 February 2022 11:50
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten penyedia jasa komunikasi pemasaran PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) terus menguat hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (11/2/2022).
Padahal, pihak bursa telah menyalakan radar pengawasan akibat pergerakan saham FORU di luar kelaziman (unusual market activity/UMA).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham FORU ditutup naik 1,18% ke Rp 344/unit hingga sesi I hari ini, dengan nilai transaksi Rp 2,25 miliar dan volume perdagangan 6,53 juta saham.
Dengan ini, dalam sepekan saham FORU melesat 30,30%, sedangkan sejak awal tahun (ytd) melonjak 54,95%.
Sebelumnya pada Kamis (10/2/2022), pihak BEI telah memasukkan saham FORU ke dalam kategori UMA lantaran telah terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan akhir-akhir ini.
Asal tahu saja, hingga siang ini, saham FORU sudah melesat selama 6 hari perdagangan beruntun.
Informasi terakhir mengenai FORU adalah informasi pada 8 Februari 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Dalam laporan tersebut, tidak ada perubahan kepemilikan para pemegang saham FORU. PT Karya Citra Prima, selaku pengendali FORU, tetap menguasai 89,25% saham perusahaan.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," jelas BEI dalam keterangannya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (11/2).
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham FORU, BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Karenanya, bursa mengimbau, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban FORU atas permintaan konfirmasi BEI, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Kemudian, investor juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action (aksi korporasi) FORU apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Gerak Liar, 2 Saham Ini Masuk Radar Otoritas Bursa
Most Popular