
Ada Banyak Tekanan Eksternal, Rupiah Terkoreksi Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pada Jumat (11/2/2022), di tengah banyaknya sentimen negatif dari eksternal.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 09:00 WIB rupiah di sesi awal perdagangan bergerak stagnan di Rp 14.340/US$. Rupiah kemudian berbalik melemah menjelang tengah hari, terkoreksi 0,07% ke Rp 14.350/US$ pada pukul 11:00 WIB.
Sedangkan indeks dolar AS terpantau menguat 0,28% ke US$ 95,83 setelah Departemen Tenaga Kerja AS kemarin merilis data inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang melonjak ke 7,5% secara tahunan di Januari, yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, poling analis Dow Jones dan Reuters memprediksikan inflasi hanya sebesar 7,3%, sehingga data inflasi melampaui ekspektasi pasar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditemui dalam Webinar BRI Microfinance Outlook 2022 kemarin, mengungkapkan kecemasan akan lonjakan inflasi AS yang tentunya berimbas pada perekonomian Indonesia dan menekan rupiah.
Lonjakan tersebut dipicu oleh pemulihan ekonomi AS yang berjalan cepat karena pemerintah telah memberikan stimulus perekonomian yang besar di tengah pandemi Covid-19.
Inflasi tersebut menjadi yang tertinggi sejak 1982, sehingga menguatkan ekspektasi bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya dengan agresif tahun ini yang akan dimulai pada bulan Maret sebanyak 50 basis poin (bp).
Kemarin, yield obligasi tenor 10 tahun mencapai 2%, padahal awal tahun berada di 1,51%. Maka dari itu, kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi dapat membuat perekonomian menjadi lambat karena suku bunga kredit meningkat dan ekspansi bisnis perusahaan akan menjadi terhambat.
Kebijakan dari negara adidaya tersebut, akan berimbas ke Indonesia, di mana aliran modal akan mengalir kembali ke AS dan menyebabkan pelemahan pada Mata Uang Garuda.
Tidak hanya itu, kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Hingga kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas) mengumumkan tambahan 40.618 kasus baru.
Satgas juga telah memperbaharui daftar peta zona risiko Covid-19, tercatat sebanyak 34 kota di Indonesia kembali ke zona oranye. Mulai dari seluruh wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, hingga Bali.
Sementara itu, zona oranye yang berada di luar Jawa-Bali berada di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Maluku, dan Kalimantan Selatan. Namun, zona kuning (berisiko rendah) ada sebanyak 448 kota dan zona hijau (zero Covid) sebanyak 32 kota.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer