Bikin Gusar IHSG, Bursa Asia Mayoritas Merah

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
11 February 2022 09:02
Kantor pusat KEB Hana Bank di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 23 Juli 2020. (AP/Ahn Young-joon) (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: Kantor pusat KEB Hana Bank di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 23 Juli 2020. (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka bergerak melemah pada perdagangan Jumat (11/2/2022), mengekor penurunan bursa saham di Wall Street setelah rilis data inflasi yang tinggi dan mendorong imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun naik ke 2%.

Saham di dataran China melemah di sesi awal perdagangan, di mana indeks Shanghai Composite China turun 0,52% dan Shenzhen Component merosot 0,902%. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 0,62%. KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,78%, di mana saham Hyundai melemah 2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia terkoreksi 0,77% dan Straits Times Singapura turun 0,28%.

Selang beberapa jam di perdagangan, indeks Shanghai Composite berada di zona positif yang naik kembali 0,19% dan Straits Times Singapura tumbuh 0,12%.

Pasar saham di Jepang tutup hari ini karena libur Peringatan Berdirinya Negara Jepang.

Investor akan mengamati pergerakan yield obligasi pemerintah AS hari ini setelah rilis data inflasi di Januari yang naik ke 7,5% secara tahunan, dan menjadi kenaikan yang tertinggi sejak 1982. Data inflasi melampaui ekspektasi dari poling analis Dow Jones yang memprediksi berada di 7,2%.

Hal tersebut, kembali menguatkan ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan menaikan suku bunga dengan agresif di tahun ini dan kemungkinan sebesar 50 basis poin di bulan Maret nanti.

Kemarin, yield obligasi tenor 10 tahun mencapai 2%, padahal awal tahun berada di 1,51%. Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harga obligasi. Ketika harga naik, maka yield obligasi turun dan sebaliknya harga obligasi turun, maka yield naik.

Mayoritas indeks di bursa saham AS jatuh semalam, di mana indeks Dow Jones turun 526,47 poin ke 35,241.59. Namun, indeks S&P 500 melemah hingga 1,81% ke 4.504,08 dan Nasdaq terkoreksi 2,1% ke 14.185,64.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Hasil Rapat Fed, Bursa Asia Kompak Melesat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular