ADB Ungkap Syarat Ultra Mikro RI Bisa Berkembang

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
10 February 2022 16:07
Anshukan Taneja, ADB Microfinance Program Lead BRI Microfinance Outlook 2022
Foto: Anshukan Taneja, ADB Microfinance Program Lead BRI Microfinance Outlook 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Segmen UMKM termasuk ultra mikro, dinilai menjadi penyelamat ekonomi Indonesia menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan riset PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pelaku usaha mikro adalah segmen usaha yang paling cepat pemulihannya.

Bahkan segmen usaha mikro ini hanya butuh waktu enam bulan saja untuk pemulihan. ADB Microfinance Program Lead Anshukant Taneja mengungkapkan untuk memaksimalkan peran ultra mikro perekonomian diperlukan keselarasan regulasi dan implementasi, terutama setelah hadirnya Holding Ultra Mikro.

"Saya rasa keselarasan yang dilakukan BRI dengan pegadaian dan juga PMN sangat baik dan akan membentuk prospek keuangan mikro di Indonesia," jelas Taneja dalam dialog acara BRI Microfinance Outlook, Kamis (10/2/2022).

Taneja mengatakan model bisnis dan inovasi yang diterapkan sudah tepat untuk menjangkau lebih banyak ultra mikro. Dibutuhkan pula, kerja sama dengan fintech untuk mendekati pelaku usaha baru yang lebih luas.

"Ada banyak kesamaan antara pendekatan tradisional untuk keuangan mikro dan bagaimana operasi digital Fintech mendekati segmen baru ini. Jadi ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kedua belah pihak," jelas Taneja.

Menurutnya microfinance bisa dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut dan pasti di sisi platform digital di sisi Fintech. Dengan teknologi, pihak bank akan bisa mengurangi biaya operasional sehingga bisa menjangkau nasabah yang lebih banyak dan lebih luas.

"Segala sesuatu yang tidak efisien dalam penyaluran pembiayaan mikro, pada akhirnya akan ditanggung oleh peminjam mikro. Jadi jika kita bisa membuat hidupnya lebih mudah, dengan mengadopsi dan belajar, saya pikir itu mungkin pendekatan yang paling bijaksana untuk BRI dan microfinance di Indonesia.

Menurut Taneja, saat ini pemerintah Indonesia sudah cukup berperan dalam keuangan mikro sehingga diharapkan partisipasi swasta dalam hal ini. Pembiayaan ultra mikro pun menurutnya sangat menguntungkan. Meski demikian, dia meminta bukan hanya keuntungan semata yang diperhitungkan swasta.

"Di microfinance, bukan hanya bertujuan menghasilkan keuntungan tetapi dari sudut pandang sosial. Akan sangat kondusif bisa swasta akan sangat baik sehingga membebaskan sumber daya bagi pemerintah untuk digunakan di sektor ekonomi lainnya. Jadi kami akan senang melihat kemajuan ke arah itu," pungkas Taneja.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Kupas Tuntas Peran Ultra Mikro Pada Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular