Ga Ada Obat! IHSG Cetak Rekor Tertinggi Lagi

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 10/02/2022 09:18 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0.36% di level 6.859,33 pada perdagangan Kamis (10/2/2022).

Pada 09.10 WIB penguatan IHSG  berlanjut menjadi 0,43% dan indeks berada di level 6.864,12 dan bahkan IHSG sempat menyentuh level 6.867,01 yang menjadi rekor tertinggi IHSG sepanjang masa. Asing lanjut beli saham-saham domestic dengan net buy di reguler mencapai Rp 89 miliar.

Saham yang paling diborong yakni BBNI dan TLKM dengan net buy Rp 61 miliar dan Rp 18 miliar sedangkan saham yang dilepas yakni ARTO dan ASII dengan net sell Rp 13,1 miliar dan Rp 3 miliar.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat di akhirperdagangan Rabu (9/2/2022), berkat reli saham teknologi di tengah surutnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS jelang rilis data inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 305,28 poin (+0,86%) ke 35.768,06, sementara S&P 500 tumbuh 65,64 poin (+1,45%) ke 4.587,18 dan Nasdaq lompat 295,92 poin (+2,08%) ke 14.490,37.

Investor bersiap untuk rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Kamis (10/2/2022), yang menunjukkan proyeksi inflasi. Inflasi tinggi akan menggerus keuntungan surat utang, sehingga memicu aksi jual yang menekan harga obligasi dan mengerek imbal hasil (yield).

Ketikayieldmeninggi, saham teknologi pun terkena aksi jual karena mayoritas pendanaan mereka berbasis surat utang. Di situasiyieldtinggi, emisi obligasi baru pun harus menawarkan kupon yang lebih tinggi sehingga menekan profitabilitas mereka.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah mengumumkan rencana kebijakan moneter untuk mengatasi kenaikan harga yang tinggi. Presiden Fed Cleveland Loretta Mester kepadaCNBCmenyebutkan bahwa bank sentral siap menaikkan suku bunga kapanpun.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa suku bunga acuan (Fed Funds Rate) dimungkinkan naik tiga kali tahun ini, tetapi pihaknya tak menutup kemungkinan mengubahnya bergantung pada respons ekonomi.

Kemudian dari dalam negeri, ada agenda yang penting dilakukan oleh Geng MH Thamrin yakni Rapat Dewan Gubernrnur (RDG) Februari 2022 yang dilaksanakan dalam waktu dua hari.

Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan bahwa BI akan tetap menahan suku bunga acuan di level 3,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Musim Rilis Kinerja Keuangan, Penguatan IHSG Bisa Berlanjut?