Lagi Tren, Pemegang Saham Pengendali Tinggalkan Emiten

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
10 February 2022 10:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten manufaktur yang bergerak di bidang industri besi dan baja, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) baru-baru ini tercatat tak lagi memiliki pemegang saham pengendali. Seluruh kepemilikan saham di perusahaan saat ini 100% telah dimiliki oleh investor publik.

Selain pengendali HKMU, pengendali pemegang saham pengendali emiten hotel PT Planet Hotels Tbk (PSKT), Red Planet Holdings (Indonesia) Limited, melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Rabu (9/2) Red Planet Holdings melepas seluruh kepemilikan sahamnya dari sebelumnya sebanyak 986,94 juta saham atau setara 9% menjadi nol kepemilikan.

Dengan ini, itu berarti PT Crio Indonesia yang tersisa menjadi pengendali PSKT dengan porsi kepemilikan 9,60%.

Selain keduanya, pemegang saham mayoritas emiten debutan pengelola resto Raa Cha Suki & BBQ serta Gokana Ramen & Teppan, PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK), Barokah Melayu Foods Pte. Ltd, turut menjual 444.444.000 saham perseroan sebagai bagian dari proses penawaran saham perdana (IPO).

Asal tahu saja, ENAK resmi melantai pada Selasa lalu (8/2/2022) di harga Rp 850/saham dengan raupan dana IPO Rp 141,67 miliar. Apa yang sedang terjadi sebenarnya?

Aksi Jual Hyam Sukses Abadi di HKMU

Untuk kasus HKMU, sang pemegang saham pengendali PT Hyamn Sukses Abadi tercatat getol menjual saham perusahaan sejak Mei tahun lalu.

Aksi jual saham HKMU yang dilakukan Hyamn Sukses Abadi terjadi seiring penerima manfaat akhir (ultimate beneficial ownership/UBO) Ngasidjo Achmad mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada April 2021 dengan nomor perkara 191/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Jkt.Pst.

Kendati, memang, belum ada penjelasan resmi yang detail soal korelasi atau keterkaitan langsung soal hal tersebut.

Singkat cerita, lantaran Ngasidjo Achmad tidak kunjung menyampaikan proposal perdamaian usai dikabulkannya permohonan PKPU, pada 26 Januari 2022, Majelis Hakim memutuskan Ngasidjo Achmad berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya.

Menurut keterangan di situs PN Jakarta Pusat, Ngasidjo Achmad telah mengajukan permohonan kasasi pada 2 Februari 2022.

Sebelum pengajuan PKPU oleh sang pendiri HKMU tersebut, pada 16 April 2021, Bank Maybank juga mengajukan PKPU terhadap Achmad Ngasidjo ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 177/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Jkt.Pst.

Permohonan PKPU tersebut dilakukan pasca-kreditur menolak permohonan perpanjangan PKPU yang dilakukan anak usaha HKMU PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP).

Namun, Bank Maybank mencabut permohonan PKPU tersebut. Lalu, pada 4 Mei 2021, Majelis Hakim mengabulkan pencabutan perkara pengajuan PKPU terhadap Achmad Ngasidjo yang diajukan oleh Bank Maybank.

Informasi saja, pada September 2021, lalu saat HKMU merilis prospektus rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, perusahaan masih memiliki pemegang saham pengendali.

PT Hyamn Sukses Abadi yang merupakan pemegang saham mayoritas sekaligus bertindak sebagai pengendali memiliki 1,51 miliar saham (46,87%). Sementara, 53,13% sisanya dimiliki publik dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.

Lalu dalam laporan perubahan kepemilikan yang disampaikan perusahaan pada September 2021, pengendalinya ini hanya memiliki 25% saham di perusahaan.

Pelepasan saham tersebut aktif dilaporkan pada Desember 2021 lalu hingga akhirnya saat ini kepemilikan dengan harga penjualan di kisaran Rp 60-Rp 70 per saham. Hingga saat ini saham perusahaan sudah bersemayam di harga Rp 50 alias saham gocap.

Saat ini, hanya ada dua pemegang saham HKMU yang masih eksis. Publik memiliki 3.221.740.000 saham atau 100% saham perusahaan lalu Andriani yang hanya memiliki 10.000 saham saja.

Tanggapan Manajemen HKMU

Menanggapi keluarnya pengendali dari perusahaan, manajemen HKMU menegaskan, saat ini proses bisnis perusahaan masih berjalan normal kendati sudah tak lagi memiliki pemegang saham pengendali (PSP).

Saat ini perusahaan telah berupaya mencari investor strategis baru melalui aksi korporasi yang akan dilakukannya.

Direktur Utama HK Metals Utama Muhamad Kuncoro mengatakan seluruh jajaran komisaris dan direksi perseroan berkomitmen penuh untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik sekaligus menjaga kepercayaan publik dan investor.

"Proses bisnis perseroan tetap berjalan dengan baik pasca keputusan Pemegang Saham Pengendali (PSP) melepas kepemilikan sahamnya," kata dia dalam siaran persnya, Rabu (9/2/2022).

Dia menjelaskan, keputusan PT Hyamn Sukses Abadi sebagai PSP melepas kepemilikannya ini karena pertimbangan bisnis. Ini merupakan inisiatif dari Hyamn Sukses Abadi sendiri, tidak berkaitan dengan manajemen perusahaan.

Dalam waktu dekat, perusahaan akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue). Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung program-program strategis yang telah dicanangkan.

Soal PSKT dan ENAK

Red Planet Holdings (Indonesia) menjual seluruh kepemilikannya di PSKT. Menurut catatan CNBC Indonesia, tidak dijelaskan alasan penjualan seluruh saham Red Planet Holdings tersebut. Namun, berdasarkan informasi di pasar, PSKT disebutkan berencana meninggalkan bisnis hotel dan bermanuver ke bisnis yang baru.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31 Januari 2022, perusahaan ini dikendalikan oleh PT Crio Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 10% dan Red Planet Holdings sebelumnya mengapit sebesar 9% saham emiten bersandi PSKT ini.

Selanjutnya, Moh. A.R.P. Mangkuningrat dengan kepemilikan 30%, PT Basis Utama Prima menggenggam kepemilikan saham sebesar 31% dan sisanya dimiliki investor publik sebesar 20%.

Setelah transaksi penjualan saham Red Planet, komposisinya kepemilikan saham Basis Utama Prima meningkat menjadi 40,77%.

Sekadar informasi, selain menggenggam saham PSKT, Moh. A.R.P. Mangkuningrat alias Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat atau Arsjad Rasjid adalah Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY) saat ini.

Berdasarkan kinerja keuangan sampai dengan 30 September 2021, PSKT tercatat masih membukukan kerugian bersih senilai Rp 11,96 miliar dengan kerugian operasional Rp 10,50 miliar. Penjualan tercatat sebesar Rp 32,38 miliar.

Arus kas PSKT masih minus Rp 2,39 miliar dengan ekuitas Rp 357,23 miliar dan liabilitas Rp 66,81 miliar. Sehingga, total aset perusahaan sampai dengan penghujung September 2021 senilai Rp 424,01 miliar.

Terakhir, Barokah Melayu Foods Pte. Ltd, yang menjual 444.444.000 saham perseroan (disebut saham divestasi) saat IPO ENAK selasa kemarin. Saat ini, Barokah masih menguasai 51,014% saham ENAK.

Adapun, dalam prospektus IPO Enak dijelaskan bahwa perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir, dikarenakan alasan dan pertimbangan Ali Gunawan Budiman sebagai pengendali Perusahaan. Pengendalian dan pengurusan sehari-hari perusahaan dilakukan oleh Ali Gunawan Budiman.

Ali Gunawan saat ini menguasai 14,322% saham ENAK. Ia juga menjabat sebagai Direktur Utama ENAK.

Dalam prospektus IPO, tidak dijelaskan lebih lanjut terkait alasan penjualan saham divestasi oleh Barokah.

Akan tetapi, manajemen menjelaskan, hasil penjualan saham divestasi tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham penjual (Barokah) dan perseroan tidak akan menerima hasil dari penjualan saham divestasi tersebut.

Adapun, satu hal yang dapat dijamin oleh manajemen ENAK adalah bahwa saham divestasi dimiliki secara sah oleh Barokah Melayu Foods Pte. Ltd. "Dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain," jelas manajemen.

TIM RISET CNBC INDONESIA



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara ini BEI Panggil Manajemen HKMU

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular