
Imbal Hasil US Treasury Menurun, Wall Street Dibuka Melompat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (9/2/2022), di tengah membaiknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS jelang rilis data inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average lompatĀ 225 poin (+0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 284,37 poin (+0,8%) ke 35.747,15, S&P 500 tumbuh 48,28 poin (+1,07%) ke 4.569,82 dan Nasdaq naik 172,17 poin (+1,21%) ke 14.366,62,
Saham teknologi menguat di sesi pembukaan, seperti Meta (Induk usaha Facebook) yang melesat lebih dari 1%. Indeks Nasdaq telah melesat lebih dari 7% sepanjang bulan berjalan. Di sisi lain, imbal hasil (yield) pemerintah AS tenor 10 tahun naik di level 1,93%.
Pada Selasa (8/2/2022), indeks Dow Jones menguat lebih dari 370 poin dibantu oleh saham Amgen yang melesat sebanyak 7,8% setelah merilis kinerja keuangan yang baik.
Hampir 60% konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangan dan sebanyak 77% laba bersihnya jauh di atas prediksi, jika mengacu ke FactSet. Indeks S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,8% dan 1,3%.
"Musim rilis laporan keuangan dibungkus dengan baik, walaupun Facebook sempat merilis kinerja keuangan kurang baik, tapi secara keseluruhan kita telah disajikan laporan keuangan yang bagus dari perseroan AS," tutur Ryan Detrick, kepala perencana pasar LPL Financial, dikutip CNBC International.
Musim rilis laporan keuangan hari ini dirilis oleh CVC Helath, Fox Corp, GlaxoSmithKline, dan Yum Brands tepat sebelum perdagangan dibuka. Selain itu, Disney, Mattel, MGM Resorts, dan Uber Technologies akan merilis neraca keuangannya setelah perdagangan ditutup.
Investor bersiap untuk rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Kamis (10/2/2022), yang menunjukkan proyeksi inflasi. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah mengumumkan poros kebijakan moneter untuk mengatasi kenaikan harga yang tinggi.
Menurut Ryan Detrick, IHK diprediksikan akan naik dan menjadi level tertinggi yang pernah terjadi. Namun, berita baiknya kita berada dekat di puncak inflasi dan IHK mungkin menjadi puncaknya. "Kita telah melihat peningkatan pada rantai pasokan baru-baru ini dan menjadi sinyal pertama bahwa kita berada dekat dengan puncak inflasi," tambah Ryan.
Data inflasi diprediksikan akan menunjukkan kenaikan 0,4% di Januari dan naik 7,2% secara tahunan, jika mengacu kepada poling analis Dow Jones.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir