Saham dengan Porsi Publik Jumbo: Ada Emiten Ricky Harun!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Selasa, 08/02/2022 17:50 WIB
Foto: Aktor Ricky Harun, Instagram @rickyharun

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten yang di bidang industri besi dan baja, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) baru-baru ini tercatat tidak lagi mempunyai pemegang saham pengendali. Seluruh kepemilikan saham di perusahaan saat ini 100% telah dipegang oleh investor publik.

HKMU ternyata tidak sendiri dalam hal kepemilikan publik (yakni, masing-masing kurang dari 5%) yang sangat tinggi.

Menurut penelusuran cepat Tim Riset CNBC Indonesia, setidaknya ada 24 emiten yang menyerahkan kuasa kepemilikan saham kepada investor publik dalam persentase yang jumbo.


Mayoritas yang masuk dalam daftar adalah emiten yang terkena dampak delisting (penghapusan pencatatan).

Hal tersebut setidaknya mengindikasikan satu hal; bahwa porsi kepemilikan saham oleh investor publik yang terlalu tinggi tidak serta merta diikuti oleh likuiditas saham yang tinggi pula.

Berikut daftar 24 saham dengan kepemilikan investor publik di atas 68%.

No

Kode Ticker

Kepemilikan Masyarakat (%)

1

HKMU

100

2

POOL*

96.71

3

ELTY

94.88

4

SIMA*

94.169

5

ENVY*

93.37

6

HOME*

90.43

7

MYRX*

90.349

8

LCGP*

86.38

9

PLAS*

84.44

10

IIKP*

81.38

11

CNKO*

80.98

12

NUSA*

80.713

13

LMAS

80.68

14

RIMO*

78.303

15

GTBO*

73.79

16

SSIA

72.23

17

MABA*

71.92

18

DEWA

71.00

19

UNIT*

70.6

20

JSKY

69.98

21

ASMI

69.91

22

BULL

69.359

23

GAMA

69

24

DEAL

68.68

Sumber: BEI, RTI |*Potensi delisting

Dilihat dari data di atas, 14 dari 24 saham merupakan saham emiten yang berpotensi delisting.

Beberapa di antaranya juga termasuk saham 'tidur' atau tidak beraktivitas di bursa setelah sekian lama, seperti saham perusahaan jasa kontraktor pertambangan milik grup Bakrie, PT Darma Henwa Tbk (DEWA). Saat ini, saham DEWA berada di level gocap alias Rp 50/saham.

Sementara, dari daftar di atas, saham-saham yang terhitung cukup aktif diperdagangkan, yakni saham HKMU, emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), emiten teknologi PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS), emiten energi penyedia panel surya, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).

Kemudian, saham emiten asuransi PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) dan emiten pelayaran PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).

Namun kinerja saham HKMU sampai BULL di atas jeblok sejak awal tahun (ytd). Saham HKMU, misalnya, ambles 5,66% ke Rp 50/unit per penutupan Selasa (8/2).

Selanjutnya, yang paling merosot adalah saham BULL, yakni sebesar 40,34% ke Rp 142/unit. Setelah sempat menyentuh level Rp 490/unit pada 12 Januari 2021, saham BULL cenderung menuruni bukit.

BULL sendiri telat melaporkan kinerja keuangan. Laporan terakhir BULL adalah per 30 Juni 2021, di mana perusahaan membukukan laba US$ 15,49 juta (turun 47,12% secara tahunan/yoy) dan pendapatan US$ 101,32 juta (naik 3,43% secara yoy).

Untuk HKMU, per akhir kuartal III atau 30 September 2021, perusahaan menderita rugi bersih Rp 12,13 miliar. Angka ini mengecil dari rugi bersih Rp 66,68 miliar per periode yang sama tahun 2020.

Sementara, pendapatan bersih HKMU menjadi Rp 323,16 miliar pada akhir September 2021, turun 49,90% secara yoy dibandingkan posisi kuartal ketiga tahun sebelumnya.

Adapun secara umum, 17 emiten dalam daftar di atas membukukan rugi bersih, didominasi oleh emiten yang berpotensi delisting (11 emiten). Sementara, 7 sisanya membukukan keuntungan atau laba bersih.

Catatan saja, data pelaporan keuangan masing-masing emiten bervariasi, dengan data paling mutakhir per akhir September 2021.

Besarnya Investor Publik di HKMU

Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, Selasa (8/2), berdasarkan data kepemilikan pemegang saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya ada dua pemegang saham HKMU yang saat ini masih eksis. Publik memiliki 3.221.740.000 saham atau 100% saham perusahaan lalu Andriani yang hanya memiliki 10.000 saham saja.

Padahal, pada September 2021 lalu saat perusahaan merilis prospektus encana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, perusahaan masih memiliki pemegang saham pengendali.

PT Hyamn Sukses Abadi yang merupakan pemegang saham mayoritas sekaligus bertindak sebagai pengendali memiliki 1,51 miliar saham (46,87%). Sedangkan 53,13% sisanya dimiliki publik dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.

Lalu dalam laporan perubahan kepemilikan yang disampaikan perusahaan pada September 2021, pengendalinya ini hanya memiliki 25% saham di perusahaan.

Pelepasan saham tersebut aktif dilaporkan pada Desember 2021 lalu hingga akhirnya saat ini kepemilikan dengan harga penjualan di kisaran Rp 60-Rp 70 per saham. Hingga saat ini saham perusahaan sudah bersemayam di harga Rp 50 alias saham gocap.

Disebutkan dalam laporan tersebut bahwa tujuan dilepasnya saham pengendali tersebut dengan alasan bisnis, namun tidak dijabarkan lagi mengenai rinciannya.

Pada Desember 2021, BEI meminta penjelasan perusahaan mengenai adanya volatilitas yang tidak biasa di saham perusahaan. Namun saat itu manajemen menyebutkan tidak ada hal material yang mempengaruhi pergerakan saham perusahaan.

"Tidak terdapat adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek Perusahaan atau keputusan pemodal yang belum disampaikan manajemen ke Bursa Efek Indonesia, OJK dan Publik sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik," tulis keterbukaan tersebut, dikutip Selasa (8/2/2022).

Adapun berdasarkan data historis, saham perusahaan memang telah mengalami penurunan yang signifikan mulai 2020 silam hingga akhir saat ini berada di saham gocap.

Hingga saat ini manajemen perusahaan masih belum memberikan keterangan mengenai situasi yang tengah terjadi di dalam tubuh perusahaan.

Asal tahu saja, sebelumnya aktor Ricky Chilnady Pratama atau biasa dikenal dengan nama Ricky Harun telah ditetapkan menjadi salah satu Komisaris HK Metals Utama. Informasi ini disampaikan dalam bahan paparan publik perusahaan pada 15 Agustus 2021 lalu.

Putra dari aktris Donna Harun ini ditetapkan menjadi Komisaris Independen HKMU melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPSLB yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat