
Ini Penyebab Laba BTN Melesat 48% Jadi Rp 2,37 T di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank BUMN, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,37 triliun sepanjang tahun 2021.
Perolehan laba bersih itu meningkat 48,29% dari periode yang sama di tahun 2020 senilai Rp 1,60 triliun.
Kenaikan laba bersih emiten bank bersandi BBTN ini mengerek nilai laba bersih per saham dasar menjadi Rp 224 per saham dari sebelumnya Rp 151 per saham.
Sepanjang tahun 2021, BTN tercatat membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 25,83 triliun, naik 2,62% dari sebelumnya Rp 25,16 triliun. Beban bunga tercatat turun dari sebelumnya Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun. Sehingga, perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih senilai Rp 13,20 triliun meningkat 44,73% dari tahun sebelumnya Rp 9,12 triliun.
Setelah dikurangi pendapatan beban operasional selain bunga bersih senilai Rp 10,16 triliun, maka laba operasional perseroan tercatat sebesar Rp 3,03 triliun sampai dengan 31 Desember 2021, naik 30,76% dari tahun sebelumnya senilai Rp 2,32 triliun.
Pada tahun 2021, bank BUMN yang fokus pada pembiayaan perumahan ini tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp 247,28 triliun atau tumbuh 5,20% dari tahun sebelumnya Rp 235,05 triliun.
Adapun, pembiayaan syariah tercatat sebesar Rp 27,54 triliun, tumbuh 9,92% dari tahun sebelumnya Rp 25,06 triliun.
Adapun, total aset perseroan tercatat naik secara tahunan sebesar 2,95% ke posisi Rp 371,86 triliun dari Rp 361,20 triliun.
Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan/NPL gross BTN tercatat mengalami penurunan dari akhir Desember 2020 di level 4,37% menjadi 3,70% pada Desember 2021. Sedangkan, NPL net turun menjadi 1,20% dari sebelumnya 2,06%.
Sedangkan, dari sisi rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi 92,86% dari sebelumnya di level 93,19%.
(sys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis: Cermati Gerak Saham BBTN Pekan Ini
